Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pramono Evaluasi Sungai di Jakarta Masuki Musim Kemarau

WhatsApp Image 2025-08-02 at 15.30.34.jpeg
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, susuri Sungai Ciliwung, tepatnya Kanal Barat. (Dok. Pemprov Jakarta)
Intinya sih...
  • Mendorong paradigma baru soal sungai di Jakarta
  • Upaya Jakarta merawat ruang hidup
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyusuri Kali Ciliwung, tepatnya di Kanal Barat, pada Kamis (31/7/2025). Peninjauan ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi sungai pada musim kemarau.

Lewat peninjauan ini juga, Pramono ingin agar Jakarta bisa mengantisipasi lebih dini potensi banjir saat musim hujan tiba.

1. Mendorong paradigma baru soal sungai di Jakarta

IMG_8338.jpeg
rumah warga yang berada di samping sungai Ciliwung

Selain aspek teknis seperti pengerukan endapan yang telah dilakukan secara masif dan rencana lanjutan normalisasi, Pramono ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap sungai.

“Ini bukan semata pengecekan rutin. Ini bagian dari mendorong paradigma baru, menjadikan sungai halaman depan rumah kita,” ujar Stafsus Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo dalam utasnya, dikutip Sabtu (2/7/2025).

"Sungai yang sekian lama kita punggungi. Supaya kali lebih terawat, asri, dan bisa digunakan sebagai area rekreasi. Selain tentu transportasi air yang efektif, menyangga kawasan Dukuh Atas yang makin terintegrasi," kata dia.

2. Upaya Jakarta merawat ruang hidup

ilustrasi Sungai Ciliwung (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
ilustrasi Sungai Ciliwung (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Prastowo mengatakan, paradigma ini merupakan bentuk komitmen terhadap pembangunan yang inklusif. Sebab membangun Jakarta bukan semata soal modernitas, tetapi juga merawat ruang hidup yang terpinggirkan.

“Kita perlu memperbanyak ruang publik yang terbuka dan bisa diakses semua warga. Membangun Jakarta harus setia pada jalan bersama orang biasa,” kata Prastowo.

3. Sungai sebagai simbol perubahan

WhatsApp Image 2025-08-02 at 15.30.35.jpeg
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, susuri Sungai Ciliwung, tepatnya Kanal Barat. (Dok. Pemprov Jakarta)

Dalam refleksi yang lebih filosofis, Prastowo menyitir pandangan filsuf Yunani Heraklitos, segala sesuatu mengalir dan tak ada yang tetap.

Ungkapan ini digunakan untuk menegaskan bahwa perubahan kota adalah keniscayaan yang harus dimulai dari hal-hal yang dianggap sepele.

Dia juga mengutip Hannah Arendt yang menekankan pentingnya janji dan pengampunan dalam menghadapi masa depan yang tak pasti, serta masa lalu yang tak bisa diulang.

"Saya percaya, ketulusan dalam langkah kecil dilakukan Bapak Pramono Anung selaku Gubernur Jakarta seperti ini bisa menjadi awal perubahan besaryang di,” kata Prastowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us