Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil dan Rekam Jejak Budi Gunawan, Digadang Masuk Kabinet Prabowo

Budi Gunawan membawakan sambutan dalam Pelantikan Taruna Mula Tahun 2023 di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Sentul, Bogor, Rabu (20/12). (Instagram @budigunawan.official)
Intinya sih...
  • Budi Gunawan masuk dalam daftar menteri Kabinet Prabowo-Gibran di masa pemerintahan mendatang melalui PDIP.
  • Budi Gunawan memiliki rekam jejak yang cemerlang, mulai dari lulusan terbaik hingga menjabat sebagai Kepala BIN.
  • Pernah tersandung kasus suap dan gratifikasi, namun lolos dari hukum setelah memenangkan praperadilan.

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Esport Indonesia (PBESI) 2024-2029, Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan disebut masuk dalam daftar menteri Kabinet Prabowo-Gibran di masa pemerintahan mendatang. 

Namun, menurut Olly Dondokambey, Bendahara Umum PDIP, partainya tidak mengajukan menteri karena menurutnya menteri merupakan hak prerogratif presiden terpilih. 

Meski begitu, nama Budi Gunawan disebut-sebut masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran melalui PDIP mengingat Budi Gunawan merupakan orang kepercayaan Megawati Soekarnoputri.

Lantas siapakah Budi Gunawan? Berikut profil dan rekam jejaknya.

1. Profil dan pendidikan Budi Gunawan

Budi Gunawan kembali menjadi Ketum PBESI. (Dok. PBESI)

Budi Gunawan atau akrab disapa BG ini lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 11 Desember 1959.

Di usia 24 tahun dia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1983 dengan predikat lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. 

Kemudian pada 1986 Budi Gunawan melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dengan status lulusan terbaik.

Pada 2005, dia juga mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan menjadi lulusan terbaik. 

Budi Gunawan meraih gelar doktor dengan predikat Summa Cumlaude pada program pendidikan Ilmu Hukum di Universitas Trisakti. 

Selain berkarier di dunia kepolisian, Budi Gunawan juga tercatat aktif di beberapa organisasi. Diketahui Budi Gunawan pernah menjabat sebagai pimpinan pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada periode 2017-2022. 

Budi Gunawan bertemu dan menikah dengan Susilawati Rahayu. Dari pernikahannya tersebut, dikaruniai seorang putra Mochamad Hervianto Widyatama, yang diketahui terpilih sebagai Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI) periode 2021-2024.

2. Ajudan Megawati saat menjabat sebagai Wakil Presiden 1999-2000 dan Presiden Indonesia 2000-2004

Potret bersama Megawati Soekarnoputri beserta jajarannya. (Instagram @budigunawan.official)

Sepanjang kariernya, Budi Gunawan pernah menjabat beberapa posisi penting, antara lain Kasat Lantas Poltabes Palembang, Kapolresta Bogor, Kapolda Jambi, Kapolda Bali, Wakapolri hingga menjadi Kepala BIN sejak September 2016.

Kecakapannya tersebut membuatnya dinobatkan sebagai jenderal termuda dan berprestasi di Polri.  

Namanya kemudian semakin dikenal setelah dipercaya menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden 1999-2000 dan Presiden Indonesia 2000-2004. 

3. Pernah jadi tersangka kasus suap dan gratifikasi hingga gagal jadi Kapolri pada 2015

Ilustrasi OTT KPK (Dok. IDN Times)

Budi Gunawan pernah tersandung kasus suap dan gratifikasi yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada 2015 lalu. KPK menduga adanya transaksi mencurigakan yang dilakukan Budi, sehingga kasus ini disebut sebagai kasus rekening gendut.

Menyikapi penetapan tersangka tersebut, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menunda pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri pada 2015.

Budi Gunawan kemudian melakukan perlawan dengan mengajukan praperadilan atas kasus yang menjeratnya. Pada pertengahan Februari 2015, dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum. 

Sebelumnya, pada Januari 2015 Budi Gunawan diusulkan sebagai calon Kapolri tunggal oleh Presiden Jokowi ke Komisi III DPR RI (Dewan Perwakil Rakyat Republik Indonesia). 

Karena kasus ini akhirnya posisi Kapolri diberikan kepada Badrodin Haiti, dan Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri, meskipun dirinya dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan. 

4. Kepala BIN dan Ketua Umum PBESI 2024-2029

Budi Gunawan kembali menjadi Ketum PBESI. (Dok. PBESI)

Jabatan Wakapolri Budi Gunawan hanya berlangsung selama 1 tahun, lantaran dirinya ditunjuk sebagai Kepala BIN oleh Presiden Jokowi pada 9 September 2016. 

Tidak lama setelah itu Budi Gunawan naik pangkat menjadi bintang empat atau Jenderal Polisi.

Budi Gunawan pensiun dari Polri karena usianya sudah 58 tahun, namun jabatan sebagai Kepala BIN tetap dia emban. 

Selain menjabat sebagai kepala BIN, Budi Gunawan juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Esport Indonesia (PBESI) sejak 18 Januari 2020.

Diketahui dirinya kembali terpilih sebagai Ketum PBESI periode 2024-2029 pada, Minggu (6/10/2024). 

5. Budi Gunawan dan Azwar Anas disebut masuk dalam daftar menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan di Kantor BIN, Jakarta, Kamis (14/03). Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai penguatan reformasi birokrasi, SDM aparatur, dan kelembagaan di lingkungan BIN. (Instagram @budigunawan.official)

Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, menyebut Azwar Anas banyak membantu di pemerintahan Jokowi, dan Budi Gunawan selaku Kepala BIN membantu Presiden Jokowi dalam memberikan informasi-informasi.

Dia juga mengatakan komunikasi sudah berjalan antara Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

"Yang jelas kan kerja sama sudah jalan. Karena apa? Mbak Puan sudah jadi Ketua DPR, segala program pemerintah kan Mbak Puan yang ketok, toh, artinya kan sudah jalan, tinggal seperti apa kelanjutannya kita tunggu hasil pertemuan Ibu (Megawati) sama Pak Prabowo saja," ucap Olly.

Olly juga menegaskan PDIP tidak menganut istilah koalisi dan oposisi.

"Ibu Mega bilang, kita kan tidak mengenal oposisi, ya toh," ujar Olly. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Veronica Theresia Taruh Barguna
Dwifantya Aquina
Veronica Theresia Taruh Barguna
EditorVeronica Theresia Taruh Barguna
Follow Us