Profil Rieke Diah Pitaloka, Artis yang Sukses Menjadi Politikus PDIP

- Rieke Diah Pitaloka, politikus PDIP dan mantan artis, telah menjabat di DPR RI sejak 2009 setelah terkenal dalam dunia seni peran.
- Lulusan Universitas Indonesia dengan gelar doktor Ilmu Komunikasi, Rieke memiliki kekayaan total senilai Rp16,8 miliar berdasarkan LHKPN per 31 Desember 2023.
Jakarta, IDN Times - Rieke Diah Pitaloka, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), adalah salah satu contoh artis yang berhasil meraih kesuksesan di dunia politik. Sejak 2009, ia telah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Sebelum terjun ke politik, Rieke lebih dulu dikenal luas melalui dunia seni peran. Namanya mulai mencuri perhatian setelah membintangi serial komedi Bajaj Bajuri pada 2002, di mana ia memerankan karakter Oneng.
Sebagai Oneng, Rieke memerankan sosok ibu rumah tangga yang lugu dan berpendidikan rendah, karakter yang sangat melekat di hati penonton. Namun, tidak banyak yang menyangka bahwa Rieke kemudian akan menjadi salah satu politisi terkemuka di Indonesia.
Berikut profil Rieke Diah Pitaloka.
1. Rieke Diah Pitaloka miliki dua putra kembar

Rieke Diah Pitaloka, yang akrab disapa Rieke, lahir di Garut, Jawa Barat, pada 8 Januari 1974. Dalam kehidupan pribadinya, ia menikah dengan Donny Gahral Adian, seorang dosen filsafat Universitas Indonesia, pada Sabtu, 23 Juli 2005, di kediaman orang tuanya di Garut. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga putra: Sagara Kawani (lahir 2009) serta putra kembar Jalu Manon Badrika Adiansyah dan Jalu Manon Wisesa Adiansyah (lahir 2012). Namun, pernikahan mereka berakhir pada 13 Januari 2015 ketika Rieke resmi bercerai dari Donny.
Rieke juga aktif menggunakan media sosial untuk berbagi aktivitas dan pandangannya. Akun resminya mencakup Instagram (@riekediahp), TikTok (@riekediahp_official), YouTube (@Riekediahp), dan X (sebelumnya Twitter) dengan nama pengguna @riekediahp. Melalui media sosial tersebut, ia kerap mengunggah berbagai kegiatan sebagai anggota DPR RI.
2. Latar belakang pendidikan Rieke Diah Pitaloka

Rieke Diah Pitaloka memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dan beragam. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Sastra Belanda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada tahun 2000 dengan skripsi berjudul Gouden Griffel dan Woutertje Pieterse untuk Zwart als Inkt, yang membahas analisis perbandingan struktur dan isi cerita Sneeuwwitje versi Hofman, Messelaar, dan Van den Heuvel. Selanjutnya, pada tahun 2004, ia meraih gelar Magister Filsafat dari universitas yang sama, dengan tesis bertajuk Banalitas Kekerasan: Telaah Pemikiran Hannah Arendt tentang Kekerasan Negara. Tidak berhenti di situ, Rieke melanjutkan ke jenjang doktoral di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, di mana ia menulis disertasi berjudul Kebijakan Rekolonialisasi: Kekerasan Simbolik Negara Melalui Pendataan Perdesaan dan meraih gelar Doktor pada tahun 2022.
Selain pendidikan formal, Rieke juga aktif dalam berbagai jabatan strategis, termasuk sebagai anggota MPR/DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dan Ketua Dewan Pakar Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI). Ia juga dikenal sebagai Duta Arsip Nasional Republik Indonesia dan anggota Dewan Pakar Indonesia Memory of The World UNESCO. Di bidang sosial, ia memimpin Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia dan Majelis Puser Bumi Gunung Jati. Komitmen dan kiprahnya mendapatkan pengakuan internasional, salah satunya dengan penghargaan Young Global Leader dari World Economic Forum pada 2011 dan gelar The Most Powerful Woman dari Asia Globe pada 2010.
3. Harta kekayaan Rieke Diah mencapai Rp16 miliar

Rieke Diah Pitaloka, politikus dan anggota DPR RI, memiliki total kekayaan yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 2023 sebesar Rp16.809.032.200 (Rp16,8 miliar). Kekayaan tersebut terutama berasal dari aset tanah dan bangunan senilai Rp13.700.000.000 (Rp13,7 miliar) yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Depok, Garut, Bekasi, Bogor, dan Denpasar. Salah satu aset terbesar adalah tanah dan bangunan di Denpasar dengan luas 1.170 m²/267 m² senilai Rp4.000.000.000 (Rp4 miliar). Selain itu, ia juga memiliki tanah di Garut dengan luas masing-masing 1.246 m² dan 1.336 m², masing-masing bernilai Rp150.000.000 (Rp150 juta).
Selain properti, kekayaan Rieke juga mencakup alat transportasi senilai Rp1.125.000.000 (Rp1,125 miliar), yang terdiri dari Mitsubishi Pajero Sport tahun 2017 dan Toyota Alphard 2.6G AT tahun 2019. Ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp1.119.000.000 (Rp1,119 miliar). Tidak hanya itu Rieke juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp1.035.356.200 (Rp1,035 miliar) dan utang sebesar Rp170.324.000 (Rp170 juta).