Propam Polri Kawal Band Sukatani Manggung di Tegal Hari Ini

- Polri pastikan keamanan konser dan personel Band Sukatani di Crowd Noise Vol.1 di Gedung Korpri Slawi, Tegal.
- Propam Polri mengaku akan melakukan pengamanan terhadap band punk itu dengan alasan keselamatan.
- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menawarkan Band Sukatani untuk menjadi duta Polri sebagai bentuk semangat melakukan perbaikan institusi.
Jakarta, IDN Times - Band Sukatani bakal tampil di Crowd Noise Vol.1 di Gedung Korpri Slawi, Tegal pada hari ini, Minggu (23/2/2025). Ini merupakan penampilan pertama Sukatani usai diintimidasi polisi.
Propam Polri dalam keterangan tertulisnya mengaku bakal melakukan pengamanan terhadap band punk itu dengan alasan keselamatan.
“Sebagai bentuk nyata dan komitmen kami, Polri akan melakukan pengamanan pada konser mereka di Tegal tanggal 23 Februari,” tulis Propam Polri di X.
1. Polri menjamin keselamatan 2 personel Sukatani

Selain pengamanan konser, polisi juga dikerahkan untuk menjamin keselamatan personel Band Sukatani.
“Polri juga berkomitmen menjamin keselamatan dan keamanan dua personel band Sukatani,” ujar dia.
2. Enam personel Polda Jateng diperiksa

Propam Polri menjelaskan, kasus intimidasi terhadap Sukatani masih diselidiki. Sebanyak enam polisi diperiksa dalam kasus tersebut.
“Kami akan terus mendalami dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum anggota Polri terhadap personel band Sukatani. Saat ini, dua personel lain dari Ditressiber Polda Jateng telah diperiksa, sehingga total ada enam personel yang dimintai keterangan,” kata Propam Polri.
2. Polri tegaskan terbuka terhadap kritik

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menawarkan Band Sukatani untuk menjadi duta Polri. Hal itu ditawarkan sigit setelah kisruh dugaan intimidasi oleh polisi.
Sigit menjelaskan, tawaran ini dalam rangka semangat melakukan perbaikan institusi serta mencegah terjadinya perilaku menyimpang seluruh personel.
"Nanti kalau Band Sukatani berkenan akan kami jadikan Juri atau Band Duta untuk Polri terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi dan juga konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/2/2025).
Sigit menjelaskan, menerima kritikan masyarakat menjadi komitmen Polri untuk melakukan perbaikan.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adapatif menerima koreksi untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik," ujar Sigit.
Sigit menegaskan, Polri tidak pernah melarang ataupun membungkam siapapun yang menyalurkan hak kebebasan berekspresi. Hal itu ia buktikan di beberapa kegiatan untuk masyarakat dalam menyalurkan pendapat serta ekspresinya.
Diantaranya adalah, lomba orasi, mural hingga Stand Up Comedy. Semua kegiatan itu temanya dipersilahkan untuk mengritik Kapolri maupun Polri. Masyarakat pun antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Sigit mengatakan, dirinya dan institusi Polri sangat terbuka akan kritik. Mengingat hal itu dijadikan refleksi untuk membangun Korps Bhayangkara menjadi lebih baik serta semakin dicintai oleh masyarakat.
"Dan bagi kami kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri," tutur Sigit.