PSI Gagal Masuk DPR, Ini Respons Kaesang Pangarep

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, merespons soal partainya yang gagal melenggang ke DPR RI, lantaran tidak memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen.
Berdasarkan penghitungan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU ) RI, suara di seluruh dapil dalam Pileg DPR RI 2024 PSI tak mampu menyentuh suara empat persen.
"Besok di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ya. Besok kumpul di DPP saja," kata Kaesang di Jalan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).
PSI hanya berhasil mendapatkan 4.260.169 suara. Jika dikonversikan, partai berlambang mawar itu cuma bisa meraup sekitar 2,8 persen suara.
Mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang gagal memperoleh minimal empat persen suara sah nasional dinyatakan tak lolos ke Senayan.
Diketahui, suara PSI sempat melonjak pada Februari lalu. Berdasarkan hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Rabu, 28 Februari 2024 pukul 05.00 WIB, PDIP meraih suara hingga 16,53 persen atau tertinggi dibandingkan 17 partai nasional lainnya.
Perolehan tersebut bersifat sementara, dengan suara yang masuk KPU RI dalam Pemilu Legislatif 2024 telah mencapai 65,26 persen. Jumlah suara itu dihimpun dari 537.214 tempat pemungutan suara (TPS) dari total mencapai 823.236 TPS.
Kemudian, posisi PDIP disusul Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 15,17 persen suara dan Partai Gerindra dengan 13,47 persen suara. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi keempat dengan 11,67 persen suara.
Selebihnya, partai nasional peserta Pemilu 2024 tercatat meraih suara di bawah 10 persen. Mayoritas dari kelompok partai nasional itu pun hanya meraup suara di bawah 5 persen.
Yang menarik, suara PPP naik turun di angka 4 persen, bahkan sempat di bawah 4 persen yang mengundang kontroversial. Pergerakan suara paling progresif terjadi pada PSI. PSI memperoleh suara 2,79 persen atau mendekati angka 2,8 persen. Padahal pada 26 Februari lalu suara PSI hanya berkutat di angka 2,68 persen.
Secara persentase kenaikan suara PSI tersebut melebihi partai-partai lainnya, bahkan jika dibandingkan partai-partai besar dan sedang yang memiliki basis suara yang kuat.