Puan: PUIC Harus Jadi Kekuatan Solid Membentuk Tata Dunia Lebih Baik

- Ketua DPR RI, Puan Maharani membuka Konferensi Silver Jubilee Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) 2025 di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat
- Puan menekankan pentingnya solidaritas negara-negara Islam dalam menjawab tantangan global dan membangun tatanan dunia yang lebih humanis dan adil
Jakarta, IDN Times – Ketua DPR RI, Puan Maharani membuka Konferensi Silver Jubilee Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) 2025 di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025) malam.
Puan menyampaikan pesan kuat mengenai pentingnya solidaritas negara-negara Islam dalam menjawab tantangan global. Dalam pidatonya, ia menekankan PUIC harus berperan aktif membentuk tatanan dunia yang lebih humanis dan adil.
“Semangat itulah yang kini juga kita miliki bersama, para anggota parlemen negara OKI, yaitu semangat untuk kerja bersama membangun tata dunia yang lebih baik bagi umat manusia,” kata Puan di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto, para delegasi, dan pimpinan parlemen negara anggota OKI.
1. Soroti ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, hingga perjuangan Palestina

Puan mengingatkan, meski PUIC telah berusia 25 tahun, banyak pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan, mulai dari ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, hingga perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Masih banyak pekerjaan kita bersama untuk membangun tatanan dunia yang kita harapkan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya memperkuat solidaritas antaranggota PUIC agar organisasi ini mampu mempengaruhi arah kebijakan global.
“Kita tidak dapat membiarkan tatanan dunia berkembang secara alamiah. Kita yang tergabung dalam PUIC dapat ikut berkontribusi dalam membangun tatanan dunia,” ucap Puan.
2. Fondasi ketahanan negara hingga kemerdekaan Palestina

Dalam kesempatan tersebut, Puan juga menyoroti pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik sebagai fondasi ketahanan negara, sesuai dengan tema konferensi PUIC tahun ini, “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience.”
“Tema ini menekankan bahwa negara-negara anggota OKI dalam menghadapi tantangan global, membutuhkan pondasi ketahanan yang berasal dari tata kelola pemerintahan yang baik dan penguatan institusi pemerintahan,” ujarnya.
Isu perjuangan rakyat Palestina pun menjadi sorotan utama. Puan menegaskan, tragedi kemanusiaan di Gaza tidak bisa dibiarkan berlarut.
“Gaza adalah milik rakyat Palestina. Gaza harus dibangun kembali tidak hanya dengan gedung dan tembok, namun juga dengan harga diri, keadilan, dan harapan,” ucap Puan
Ia menyerukan agar parlemen negara-negara OKI mendorong lebih banyak negara di dunia mengakui Palestina dan mendukung solusi damai melalui Solusi Dua-Negara.
3. Puan singgung peran perempuan dalam pembangunan

Sebagai Ketua DPR RI perempuan pertama di Indonesia, Puan juga menyinggung pentingnya peran perempuan dalam pembangunan.
“Jika saya bisa, jika kami bisa, tentu para perempuan di negara anggota PUIC juga akan bisa menjadi perempuan yang maju,” tegasnya.
Menutup pidatonya, Puan mengajak seluruh delegasi PUIC untuk menjadikan momentum 25 tahun ini sebagai kebangkitan solidaritas dan aksi nyata.
“Kita kuat karena solid; kita solid karena kuat,” ucap dia.