Pulang dari Kamboja, Eks Admin Judol Kini Dilindungi LPSK

- Pria berinisial FF dilindungi LPSK setelah mengaku bekerja di Kamboja sebagai marketing judi online
- FF menerima ancaman verbal melalui Instagram pribadinya setelah mengungkap pengalamannya di Kamboja
- LPSK memberikan pelindungan darurat kepada FF dan menempatkannya di rumah aman untuk memastikan keamanan dan kesehatan mentalnya
Bekasi, IDN Times - Seorang pria berinisial FF (27) dilindungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) usai mengaku sempat bekerja di Kamboja, sebagai marketing di sebuah perusahaan judi online alias judol.
Wakil Ketua LPSK, Wawan Fahrudin, mengungkapkan FF diamankan setelah menerima ancaman setelah mengungkap pengalamannya di Kamboja.
"Jadi saudara FF ini karena pernyataannya di salah satu stasiun televisi swasta kemudian mendapat ancaman verbal melalui Instagram pribadinya," katanya, Sabtu (19/4/2025).
1. LPSK memberikan perlindungan

Wawan menceritakan, usai memberikan pernyataan tersebut, LPSK langsung menghubungi FF dan menyerahkan tim pengamanan.
"Tadi malam sekira pukul 1.20 WIB dini hari, LPSK memberikan pelindungan darurat kepada saudara FF salah satu korban TPPO judi online di Kamboja," katanya.
Wawan menyampaikan, saat ini FF telah ditempatkan di rumah aman untuk memastikan keamanan dan kesehatan mental korban.
"Oleh karena itu, sesuai dengan kewenangan LPSK Yang bisa memberikan pelindungan terhadap saksi maupun korban tindak pidana, maka kita bisa memberikan pelindungan darurat," jelasnya.
2. Cerita FF kerja di Kamboja

Sebelumnya, FF menceritakan perjalanannya ke Kamboja berawal ketika seorang teman menghubunginya melalui telepon, untuk menawarkan pekerjaan ke negara tersebut.
Saat itu, FF dijanjikan bekerja sebagai editor video di sebuah hotel untuk mempromosikan hotel tersebut, dengan gaji menggiurkan.
"Awal mulanya sih sebenarnya itu ditipu, ya, sama teman karena mereka bilang di sana tuh cuma buat jadi editor di hotel. Buat bikin kayak video pemasaran hotel itu sendiri," kata dia kepada jurnalis, Jumat (18/4/2025).
FF merasa terkejut setelah menandatangani kontrak tersebut. FF mengaku dijadikan marketing untuk menawarkan masyarakat Indonesia bermain di situs judol.
Dalam pekerjaan tersebut, FF ditargetkan mendapatkan minimal 100 transaksi atau deposit dalam sehari dari pemain judol yang ia tawarkan. FF juga mengaku selalu berhasil memenuhi target setiap harinya.
3. Usahanya pulang ke Indonesia

FF mengatakan dalam kontrak tersebut dia harus bekerja selama satu tahun. Jika dia memutuskan kontrak di tengah jalan, dia harus membayar denda yang sudah disepakati.
Oleh sebab itu, FF mengaku bekerja keras untuk bisa membayar denda tersebut. FF pun berhasil pulang ke Indonesia usai bekerja tujuh bulan di Kamboja.
"Tebusan saya pribadi itu sampai Rp23 juta. Itu bayar ke perusahaan cash," kata dia.
Sesampainya di Indonesia, lanjut FF, ia langsung menuju ke psikiater. Sebab, selama bekerja sebagai marketing, dia merasa bersalah dengan apa yang dikerjakan.
"Sebenarnya ngerasa bersalah juga sih buat jadi admin kayak gitu. Buat ngajak-ngajakin orang. Bahkan sampai ada orang kalah (judol) jual motor, bunuh diri. Itu saya ngerasa bersalah banget sebenernya," ucap dia.