RDF Rorotan Berhenti Operasi Sementara Imbas Diprotes Warga Gegara Bau

- DLH Jakarta menghentikan sementara operasional RDF Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
- Penambahan deodorizer dan penanganan kesehatan bagi warga sekitar dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan.
- Kunjungan warga ke RDF Plant Rorotan untuk melihat langsung progres pengelolaan sampah dan hasil produksi RDF.
Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan, pihaknya telah menghentikan sementara operasional Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara hingga proses masa penyempurnaaan selesai.
Penghentian sementara ini imbas dari protes warga sekitar terkait bau yang timbul dari RDF.
"Sebagai bentuk komitmen kami, RDF Rorotan telah dihentikan sementara hingga semuanya betul-betul siap. Ke depan, kami juga akan melakukan pertemuan kembali dengan warga sebelum RDF kembali beroperasi," kata Asep di Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025).
1. DLH akan tambah deodorizer untuk hilangkan bau

Asep mengatakan, beberapa langkah telah dilakukan, termasuk penambahan deodorizer untuk mengurangi bau tidak sedap serta penanganan kesehatan bagi warga sekitar yang terdampak operasional RDF.
"Saat ini, DLH DKI Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan RDF agar lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak bagi warga sekitar," ujarnya.
2. DLH pastikan bunker bersih

Pihaknya juga telah mengajak warga sekitar untuk melihat langsung kondisi terbaru RDF Plant Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). DLH memastikan telah membersihkan bunker dari sampah, imbas protes warga terkait bau RDF Rorotan pekan lalu.
Asep menyampaikan, kunjungan ini merupakan bagian dari tindaklanjut arahan Bapak Gubernur DKI Jakarta dalam menyelesaikan pengelolaan RDF Rorotan secara komprehensif.
"Kami menjalankan arahan Gubernur dalam pengelolaan RDF Rorotan ini. Selain memastikan bunker dan gudang telah kosong, kami juga akan menambah deodorizer untuk menghilangkan bau serta menyiapkan langkah-langkah penanganan kesehatan bagi warga pasca-proses Commissioning," ujar Asep.
3. Warga beri masukan pengendalian gas buang di furnace RDF

Sementara itu, Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan, dalam kunjungan ini warga dapat melihat langsung progres yang telah dilakukan, termasuk pengosongan sampah di bunker, gudang residu, dan gudang produk RDF.
"Tadi kami bersama warga sudah keliling dan mengecek langsung kondisi RDF. Warga sangat senang karena kami telah memenuhi permintaan mereka," ujar Agung.
Selain itu, DLH DKI juga menerima masukan dari warga terkait pengelolaan RDF ke depan, termasuk pengendalian gas buang di furnace RDF.
4. Warga berharap kesepakatan dipatuhi

Ketua RT 18/14 Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia menegaskan, pengelola RDF telah menepati janji terkait pengosongan sampah dan hasil produksi.
“Tadi kami sudah keliling dan melihat langsung, semua bunker dan gudang telah kosong. Artinya, pengelola RDF sudah menepati janjinya,” kata dia.
Ia juga berharap, kesepakatan ini dapat terus dipatuhi bersama, termasuk adanya evaluasi sebelum RDF kembali beroperasi.