Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rekayasa Lalu Lintas Saat Demo Ojol Besar-besaran di Jakarta Besok

Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi demonstrasi di depan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 8 Mei 2025. (Dok. IDN Times)
Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi demonstrasi di depan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 8 Mei 2025. (Dok. IDN Times)
Intinya sih...
  • Ojek online (ojol) akan melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta sebagai protes terhadap pelanggaran regulasi aplikator.
  • Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas situasional, dengan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari beberapa area.
  • Garda Indonesia berencana menggelar demo besar-besaran mematikan aplikasi ojol sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran peraturan regulasi Kepmenhub KP Nomor 1001 tahun 2022.

Jakarta, IDN Times - Ojek online (ojol) bakal menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang mereka tuding melanggar regulasi pemerintah. Aksi bakal digelar serentak dan terpusat di Jakarta.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Jakarta selama demo ojol pada Selasa (20/5/2025).

“Tapi sifatnya situasional, kita lihat seperti apa besok. Itu adalah pilihan terakhir, namun tetap kita upayakan masyarakat tetap bisa melintas,” kata Dirlantas Polda Metro, Kombes Pol Komaruddin, Senin (19/5/2025).

1. Masyarakat diimbau menghindari 3 titik ini

Komunitas ojek online (ojol) merespons isu akuisisi Grab atas GoTo dengan penolakan. (dok. POROS)
Komunitas ojek online (ojol) merespons isu akuisisi Grab atas GoTo dengan penolakan. (dok. POROS)

Namun, Komaruddin mengimbau agar masyarakat tetap menghindari sekitar Medan Merdeka, Bundaran Patung Kuda, dan DPR. Ditlantas Polda Metro, kata dia, bakal mengusahakan tak ada pengalihan lalu lintas.

“Kita imbau supaya masyarakat menghindari area tersebut supaya tidak terjebak,” ujar Komaruddin.

2. Skema jika diberlakukan rekayasa lalu lintas

Komunitas ojek online (ojol) merespons isu akuisisi Grab atas GoTo dengan penolakan. (dok. POROS)
Komunitas ojek online (ojol) merespons isu akuisisi Grab atas GoTo dengan penolakan. (dok. POROS)

Jika rekayasa lalu lintas diberlakukan, Ditlantas Polda Metro Jaya bakal menerapkan pengalihan arus. Saat ini, Ditlantas masih merumuskan pengalihan arus tersebut.

“Ini sedang kita buat, seperti biasanya kalau seputaran di Patung Kuda nanti pengalihannya kita belokkan ke Budi Kemuliaan. Kemudian di seputaran Tugu Tani ke Harmoni Tomang,” ujar Komaruddin.

3. Tuntutan demo ojol

Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi mendesak pemerintah agar tidak mempolitisasi keberadaan mitra pengemudi. (dok. KON)
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi mendesak pemerintah agar tidak mempolitisasi keberadaan mitra pengemudi. (dok. KON)

Garda Indonesia selaku asosiasi pengemudi ojek online (ojol) berencana menggelar demo besar-besaran mematikan aplikasi ojol pada 20 Mei 2025 di Jakarta.

Demo ojol bertajuk "Aksi Akbar 205" ini merupakan gabungan dari pengemudi ojol roda 2 dan roda 4. Dikabarkan para ojol datang dari berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Cirebon, Bandung, hingga Palembang.

Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono mengatakan, unjuk rasa ini diadakan atas terjadinya pelanggaran peraturan regulasi Kepmenhub KP Nomor 1001 tahun 2022 mengenai potongan biaya aplikasi 20 persen, yang dilanggar oleh perusahaan aplikator-aplikator besar hingga mencapai 50 persen.

“Tritura Garda aksi 20 Mei 2025 di antaranya payung hukum ojol, potongan biaya aplikasi 10 persen, dan revisi tarif," ujar dia dalam keterangan yang diterima IDN Times, Jumat (16/5/2025).

Saat kegiatan demo berlangsung, Igun menambahkan Garda akan melakukan aksi offbid atau mematikan aplikasi.

“Offbid atau mematikan aplikasi massal total seluruh Jabodetabek, selama 1 hari, Selasa 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sampai dengan 23.59 WIB," lanjut dia.

Garda menambahkan, unjuk rasa nanti diperkirakan juga diadakan serentak di seluruh kota di Indonesia, dengan estimasi peserta aksi mencapai 500 ribu orang. Sementara untuk ojol yang tidak ikut unjuk rasa, Igun mengatakan akan diberikan arahan persuasif.

“Mungkin akan diberikan arahan persuasif untuk tidak aktifkan aplikasinya, namun apabila arahan imbauan persuasif masih juga tidak mau ikuti, maka kami serahkan kepada tim lapangan untuk membuat keputusan langsung di lapangan," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us