Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Said Aqil Yakin Tidak Ada Kiai NU yang Ingin Memberontak ke NKRI

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj mengatakan tak ada kiai dari NU yang ingin memberontak pada NKRI. Menurutnya, kesetiaan itu senapas dengan sejarah para kiai NU terdahulu yang senantiasa berjuang dan merawat keutuhan NKRI.

“Saya yakin, tidak ada satu pun kiai NU yang berniat memberontak NKRI, meskipun ia hanya seorang kiai ndeso,” ujar Said dilansir dari laman NU Online, Jumat (20/8/2021).

1. Beberkan sejarah NU dalam menjaga NKRI

default-image.png
Default Image IDN

Said kemudian membeberkan sejarah NU dalam menjaga NKRI. Dia menjelaskan, pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dalam muktamar NU 1936 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyatakan Indonesia sebagai darus salam atau negara damai.

Dalam muktamar itu, Kiai Hasyim tidak menyebut Indonesia sebagai darul Islam atau negara Islam. Kemudian di muktamar NU pada 1984, NU menegaskan menerima Pancasila sebagai asas tunggal.

2. Slogan yang dibuat Kiai Hasyim tentang nasionalisme bagian dari iman sempat dikira Hadis

KH Hasyim Asy'ari (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Lebih lanjut, Said mengatakan Kiai Hasyim juga membuat jargon hubbul wathan minal iman yang artinya naisonalisme bagian dari iman. Jargon ini bahkan sempat dianggap bagian dari hadis.

“Jargon itu diakui ulama dunia. Saking terkenalnya, sampai-sampai dikira hadits. Padahal itu jargon Mbah Hasyim,” ucapnya.

3. Indonesia tak jadi negara sekuler berkat jasa para ulama

default-image.png
Default Image IDN

Kiai asal Cirebon itu mengatakan Indonesia tak menjadi negara sekuler berkat jasa para ulama. Kala itu, ulama sepakat tidak memisahkan urusan negara dengan agama.

Dia menjelaskan, banyak para pejuang kemerdekaan di negara Timur Tengah berjuang atas nama agama, namun tidak nasionalis. Kemudian para pejuang nasionalisnya bukan muslim. Sehingga, tidak ada titik temu dan masih terus terjadi konflik.

“Berbeda di Indonesia. Pejuang Muslim, ya pejuang nasionalis. Pejuang nasionalis, ya pejuang Muslim. Tinggal kita sekarang, bagaimana menerima estafet amanah yang sangat berat ini. Mari kita jaga dan rawat keberlangsungan NKRI,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us