Profil Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng yang Lempar Botol ke Wasit

Sugianto pernah laporkan eks Wakil Ketua KPK ke polisi

Jakarta, IDN Times - Nama Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran jadi sorotan publik pada pekan lalu ketika digelar pertandingan sepak bola Liga 1 Sophee antara Kalteng Putra melawan Persib. Pertandingan yang digelar pada Jumat (1/11) di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya menjadi sorotan karena Sugianto sempat marah-marah ke wasit. Bahkan, untuk melampiaskan kekesalannya kepada wasit yang dinilai bertindak tidak adil, Sugianto sempat melempar botol. 

Bahkan, ketika wasit memberikan kartu merah kepada striker Kalteng Putra, Patrich Wanggai, Sugianto ikut memprotesnya. Ia turun ke lapangan untuk menyampaikan protesnya secara langsung kepada wasit. Kapolres Palangkaraya, AKBP RK Siregar sampai harus turun tangan melerai adu mulut tersebut. 

Semua aksi Sugianto itu terekam kamera dan beredar di media sosial. Pada akhirnya, tim Persib berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. 

Dalam wawancaranya dengan Kompas TV pada Minggu malam (3/11), Sugianto terlihat tak menampakan penyesalan usai aksi lempar botolnya dikecam oleh publik di Tanah Air. 

"Ketika di Liga 1, kekecewaan ini sudah berulang kali dilakukan oleh oknum wasit dan PSSI sendiri tidak ada perubahan walaupun sudah pernah dilaporkan oleh manajemen Kalteng Putra. Dan yang kemarin ini sudah kali keempat Kalteng Putra dirugikan oleh oknum wasit," ujar Sugianto menceritakan motif mengapa ia tersulut kemarahan pada Jumat kemarin. 

Publik pun bertanya-tanya, bagaimana rekam jejak Sugianto ketika memimpin Kalteng? Selama ini publik mengenalnya sebagai mantan suami dari aktris Ussy Sulistyawati. 

1. Keluarga Sugianto memiliki perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menggurita di Kalimantan Tengah

Profil Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng yang Lempar Botol ke Wasit(Gubernur Kalteng Sugianto Sabran) www.instagram.com/@sugianto_sabran

Nama Sugianto melambung dikenal publik ketika menikah dengan aktris sinetron Ussy Sulityawati pada 2005 lalu. Publik mengenal namanya sebagai Yusuf Sugianto. 

Namun, di Kalteng, nama Sugianto merupakan bagian dari pengusaha kelapa sawit yang kaya raya. Paman Sugianto, Abdul Rasyid adala pemilik konglomerasi Citra Borneo Indah (CBI) Group, perkebunan dan industri kelapa sawit. Salah satu anak perusahaan CBI, PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk sudah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak Desember 2013 lalu. 

Sugianto kemudian ditunjuk menjadi direktur salah satu anak perusahaan milik pamannya, yakni Tanjung Lingga. Dalam pemberitaan yang ditulis oleh situs Mongabay, perusahaan itu disebut-sebut melakukan penebangan secara ilegal di hutan lindung Taman Nasional Tanjung Putting. 

Baca Juga: Polres Lahat Amankan 10 Orang Pembalak Liar di Hutan Konservasi 

2. Sugianto memulai karier menjadi anggota DPR dan sempat lolos ke kursi Bupati Kotawaringin Barat

Profil Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng yang Lempar Botol ke Wasit(Gubernur Kalteng Sugianto Sabran) www.instagram.com/@sugianto_sabran

Pria kelahiran Sampit, 5 Juli 1973 lalu itu kemudian melebarkan kariernya ke dunia politik. Keluarga Sabran memang dikenal sudah cukup kental menjadi kader PDI Perjuangan, termasuk Sugianto. 

Ia sempat terpilih menjadi anggota DPR periode 2009 - 2014. Sugianto duduk di komisi IV yang menangani isu kehutanan, pertanian dan pangan. 

Namun, pada 2010 lalu, ia memutuskan ikut dalam pilkada di Kotawaringin Barat. Ia berpasangan dengan Eko Soemarno dalam kontestasi pilkada. Lawannya, bupati petahana yakni Ujang Iskandar dengan Bambang Purwanto. 

Dalam hasil pemungutan, Sugianto dinyatakan sebagai pemenang. Namun, kemenangan itu digugat oleh Ujang ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ketika itu Ujang menggandeng Bambang Widjojanto sebagai kuasa hukumnya. 

Alhasil, MK menganulir kemenangan Sugianto dan memenangkan Ujang. Tak terima, kubu Sugianto kemudian melaporkan Ujang ke polisi lantaran saat persidangan di MK ada salah satu saksi yang memberikan keterangan palsu.

Menurut Sugianto, ia sudah sempat melaporkan adanya pemberian keterangan palsu dari pihak Ujang sebanyak dua kali pada 2010 lalu, tapi tidak digubris. Laporan itu baru ditindak lanjuti momennya bersamaan dengan Bambang sudah menjadi Wakil Ketua KPK. 

Saksi yang diketahui bernama Ratna itu kemudian dinyatakan bersalah oleh majelis hakim PN Jakarta Pusat. Ia lalu divonis selama lima bulan penjara. 

Ketika maju di pilkada Bupati, Sugianto memilih keluar dari PDI Perjuangan, lantaran ia tidak mengantongi restu dari DPP. Ia sempat berlabuh ke Partai Gerindra. 

Namun, usai dilantik menjadi gubernur pada 2016 lalu, Sugianto memilih kembali ke partai dengan lambang moncong putih itu. Penegasan Sugianto kembali menjadi kader PDI Perjuangan disampaikan dalam rapat koordinasi daerah PDI Perjuangan di Palangka Raya, Kalteng pada 7 Mei 2017 lalu. 

3. Sempat laporkan eks pimpinan KPK Bambang Widjojanto sehingga menyebabkan ia ditangkap polisi

Profil Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng yang Lempar Botol ke WasitIDN Times/Margith Juita Damanik

Karena laporan Sugianto, eks Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto pernah ditangkap oleh personel Polri pada 2015 lalu. Laporan itu dinilai aneh, karena Polri memprosesnya pada 19 Januari 2015, tak lama usai komisi antirasuah mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi pemilik rekening gendut. 

Padahal, kepada media, kuasa hukum Sugianto, Carel Ticualu mengatakan laporan kliennya soal dugaan kecurangan di pilkada Kotawaringin Barat sudah mereka lakukan sejak 2010 lalu. Namun, laporan tersebut mangkrak dan tidak ditindak lanjuti. 

"Timingnya pas. Ditambah kesaksian Akil bahwa kasus Kobar (Kotawaringin Barat), BW bermain (di sengekta Pilkada). Ditambah berbarengan dengan kasus BG, kita termasuk yang diuntungkan," kata Carel pada 23 Januari 2015 lalu di Mabes Polri. 

Laporan Sugianto diproses dengan cepat. Laporan itu masuk pada 19 Januari, lalu empat hari kemudian BW ditangkap oleh personel Polri. Itu sebabnya, banyak pihak yang menduga telah terjadi tindak kriminalisasi oleh Polri terhadap eks pimpinan KPK itu. 

BW ditangkap oleh personel Polri ketika ia tengah mengantarkan anaknya ke sekolah. 

4. Sugianto lantik Bupati perempuan pertama di Kotawaringin Barat yang masih saudaranya

Profil Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng yang Lempar Botol ke Wasit(Gubernur Sugianto Sabran melantik Bupati perempuan pertama Kobar Nurhidayah) Istimewa

Selama menjabat sebagai gubernur, Sugianto pernah melantik bupati perempuan pertama di Kotawaringin Barat, Nurhidayah. Ia merupakan perempuan pertama yang terpilih melalui pilkada langsung dan menjadi srikandi pertama se-Kalimantan Tengah yang jadi pemimpin. 

Nurhidayah terpilih jadi pimpinan Kobar bersama Ahmadi Riyansah dengan meraup 52 persen suara. Mereka berhasil mengalahkan empat pasangan lainnya. 

Selidik punya selidik Nurhidayah masih kerabat Sugianto. Ia diketahui merupakan istri dari pengusaha bernama Ruslan yang notabene kakak kandung paman Sugianto yakni Abdul Rasyid. Ruslan adalah Ketua DPD Golkar di provinsi Kalimantan Tengah. 

5. Punya harta kekayaan Rp112,2 miliar

Profil Sugianto Sabran, Gubernur Kalteng yang Lempar Botol ke Wasit(Gubernur Kalteng Sugianto Sabran ) www.instagram.com/@sugianto_sabran

Berdasarkan data harta kekayaan yang dimiliki oleh KPK, Sugianto termasuk kepala daerah yang cukup rutin melaporkan datanya. Ada lima record yang bisa diakses oleh publik terkait harta kekayaan Sugianto, baik ketika ia menjabat anggota DPR maupun Gubernur Kalteng. 

Kali terakhir Sugianto melapor harta kekayaan pada Desember 2018. Nominal hartanya sangat fantastis yakni mencapai Rp112,2 miliar. 

Nilai harta itu meningkat sangat drastis bila dibandingkan kepemilikan pada 2017 lalu yakni Rp2,5 miliar. Dalam rincian data harta kekayaan tahun 2018, Sugianto diketahui memiliki harta paling banyak dalam bentuk kas dan setara kas. Nominalnya mencapai Rp74,8 miliar. 

Ada pula harta lain yang nilainya tinggi dan disumbang oleh tanah serta bangunan. Sugianto melaporkan memiliki tujuh tanah dan bangunan yang berada di Kotawaringin Barat. Total nilai harta itu mencapai Rp21,2 miliar. 

Ia juga tercatat memiliki lima kendaraan mewah roda empat yang terdiri dari Mitsubishi Pajero keluaran tahun 2014 yang nilainya mencapai Rp250 juta. Lalu, ia juga memiliki Toyota Alphard keluaran tahun 2012 dengan nilai Rp450 juta. 

Mobil Toyota Land Cruiser keluaran tahun 2015 senilai Rp1 miliar. Sugianto juga tercatat memiliki mobil Range Rover produksi tahun 2012 senilai Rp500 juta dan mobil Mazda produksi 2010 senilai Rp200 juta. 

Ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp13,7 miliar. Maka, apabila dijumlahkan, total harta yang tertulis di LHKPN KPK mencapai Rp112,2 miliar. 

Baca Juga: Ini Pelajaran dari Diskriminasi Kelapa Sawit oleh Eropa

Topik:

Berita Terkini Lainnya