Satu SD di Bekasi Terpilih Dapat Program Revitalisasi Sekolah

- Presiden Prabowo Subianto resmikan program revitalisasi sekolah dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) pada Hari Pendidikan Nasional.
- Revitalisasi meliputi 10.441 sekolah di Indonesia dengan anggaran mencapai Rp17,1 triliun dan digitalisasi pembelajaran.
- Program revitalisasi ditujukan untuk sekolah yang mengalami kerusakan gedung, dengan harapan memberikan jaminan belajar yang aman bagi anak-anak.
Bekasi, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan program revitalisasi sekolah yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Program revitalisasi sekolah diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, pada Jumat (2/5/2025).
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati menjelaskan, program tersebut merupakan inisiatif keempat setelah program makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, dan ketersediaan pangan.
Ada pun jumlah sekolah yang direvitalisasi mencapai 10.441 di seluruh Indonesia sepanjang 2025. SD Negeri 4 Padurenan, Kota Bekasi, menjadi salah satu sekolah yang terpilih mendapatkan program Presiden Prabowo tersebut.
"Ini salah satunya adalah renovasi sekolah dan juga nanti kita akan memperkenalkan papan interaktif, yang itu bagian dari digitalisasi pembelajaran,” kata Adita di Bekasi, Jumat.
1. Total anggaran mencapai Rp17 triliun

Sementara, Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Faisal Syahrul menjelaskan, revitalisasi gedung sekolah memakan anggaran mencapai Rp17,1 triliun.
Selain revitalisasi gedung sekolah, Kemendikdasmen juga melakukan digitalisasi pembelajaran dengan menghadirkan perangkat seperti papan interaktif atau smartboard, dan konten pembelajaran digital.
“Jadi kita sudah ada skema, skema yang pertama itu yang lengkap, kemudian skema yang kedua itu tidak punya internet, kemudian yang ketiga itu ada yang tidak punya internet dan tidak punya listrik,” jelasnya.
2. Kriteria sekolah yang mendapatkan program revitalisasi

Faisal menjelaskan, terdapat kriteria sekolah yang akan mendapatkan program revitalisasi. Mulai dari kondisi gedung sekolah yang mengalami kerusakan sedang hingga kerusakan berat.
“Karena kita berharap, memberikan jaminan bagi anak-anak kita untuk belajar di sekolah yang aman ya,” jelasnya.
3. Tiga ruangan kelas SD Negeri 4 Padurenan rusak

Terpisah, Kepala SDN IV Padurenan Sri Sulastri mengungkapkan, terdapat tiga ruangan kelas yang rusak dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Kalau yang rusak ruang kelas satu, dua, dan tiga. Dua kelas rusak sejak November-Desember 2024. Satu kelas rusak sejak dua minggu belakangan," katanya.
Sri menjelaskan, kerusakan ruang kelas terjadi pada bagian atap atau plafon dan keroposnya bagian kerangka atap yang membahayakan siswa.
Pihak sekolah juga sempat berupaya memperbaiki kerusakan tersebut, namun pihaknya tidak memiliki anggaran lebih yang berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Awalnya kami panggil tukang, tapi tukang sudah tidak sanggup karena anggaran BOS reguler tidak mencukupi untuk perbaikan seluruhnya," katanya.
Sri berharap, program revitalisasi gedung sekolah ini dapat cepat terealisasi dan siswa dapat belajar dengan nyaman dan aman.