Sempat Gagal TWK, 18 Pegawai KPK yang Sudah Diklat Bakal Jadi ASN

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 18 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sempat gagal tes wawasan kebangsaan (TWK) akan segera diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu dipastikan setelah mereka dianggap lulus dari rangkai diklat bagi para pegawai KPK yang gagal TWK.
"Pegawai KPK yang mengikuti Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan telah menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran dan dinyatakan lulus. Kelulusan tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan dalam upacara penutupan yang berlangsung di Auditorium Merah Putih Universitas Pertahanan RI," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK bidang Penindakan Ali Fikri, Jumat (20/8/2021).
1. KPK bakal lengkapi administrasi 18 pegawai untuk jadi ASN

Ali mengatakan KPK akan menindaklanjuti kelulusan 18 pegawai itu dengan menyiapkan kelengkapan administrasi pengusulan menjadi ASN. Nantinya usulan tersebut akan disampaikan kepada Menteri PAN-RB TJahjo Kumolo.
"KPK selanjutnya akan menyiapkan kelengkapan administrasi pengusulan bagi 18 pegawai yang telah lulus diklat untuk diangkat menjadi ASN," Ujar Ali.
2. KPK bakal serahkan tiga berkas ke Tjahjo Kumolo

Nantinya ada tiga berkas yang disampaikan KPK pada Kementerian PAN-RB. Berkas yang diajukan adalah surat permintaan persetujuan formasi untuk menjadi ASN di KPK, surat pengangkatan ASN, dan penerbitan Nomor Induk Pegawai.
"KPK melalui Sekretaris Jenderal akan menyiapkan Surat Permintaan Persetujuan Formasi bagi 18 Pegawai untuk menjadi ASN di KPK kepada ke Menpan RB, Surat Permohonan Pengangkatan ASN dan Penerbitan NIP bagi 18 Pegawai KPK untuk menjadi ASN kepada BKN RI," kata Ali.
3. Firli sebut peserta Diklat bahas soal kebangsaan dan agama

Diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa ada 18 dari 24 orang pegawai yang mengikuti diklat selama sebulan. Dalam diklat tersebut dibahas mengenai wawasan kebangsaan hingga agama.
Firli menjelaskan ada tujuh materi yang diberikan kepada 18 pegawai KPK dalam diklat. Materi tersebut adalah nilai-nilai dasar bela negara, sistem pertahanan semesta, wawasan kebangsaan, sejarah perjuangan bangsa, pembangunan karakter bangsa, keterampilan dasar bela negara, serta identitas dan integritas nasional.
Para peserta juga melakukan aktivitas luar ruang selama diklat. Aktivitas yang dilakukan adalah bimbingan dan pengasuhan, praktek baris berbaris, tugas individu, tugas kelompok, outbound/team building, olahraga berkelompok maupun mandiri.
"Tidak hanya menerima materi didalam kelas dan sejumlah kegiatan fisik untuk menjaga kedisiplinan dan kesehatan," kata Firli.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Sumatra Selatan itu mengatakan, para peserta diklat juga mendapat dua kali bimbingan mental rohani. Pertama berlokasi di Universitas Pertahanan dan kedua di Masjid Istiqlal.
"Penyampai materi adalah Profesor Nazaruddin Umar selaku Imam besar Masjid Istiqlal, kegiatan tersebut diikuti oleh semua peserta baik muslim maupun non-muslim karena sifatnya universal. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan di area luar Masjid Istiqlal," jelas Firli.