Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Hanya Pengobatan Yanuar, Risma Juga Janjikan Tempat Tinggal

Rudy Bastam/IDN Times

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjenguk Yanuar (14), remaja yang kisahnya viral saat didorong ayahnya di atas gerobak untuk berobat ke Surabaya. Risma datang ke RSUD Soewandhi pada Jumat (20/10) sekitar  pukul 17.15 dan langsung menuju Ruang Bougenvil No. 151 tempat Yanuar dirawat. 

Dalam kesempatan itu, Risma mencoba untuk mendengarkan keluhan dari pihak keluarga Yanuar serta melihat perkembangan kondisinya. "Tadi kata dokter Yanuar menderita celebral palsy. Seperti keterlambatan pertumbuhan otak," ujar Risma di depan para wartawan. 

Risma janji bantu pengobatan hingga tempat tinggal.

Default Image IDN

Kepada Yanuar dan keluarganya, Risma juga mengatakan akan memberikan beberapa bantuan. Tak hanya pengobatan, dia juga berencana mencarikan tempat tinggal dan pekerjaan bagi Suprijadi (52), ayah Yanuar. Selain itu, dia juga akan memberikan bantuan tempat tinggal di rumah susun milik Pemkot Surabaya.

Risma bahkan mewanti-wanti Suprijadi agar tidak pulang ke desanya di Madiun. Dia membujuk Suprijadi agar fokus menjaga Yanuar. "Sudah tidak perlu memikirkan yang lain. Anda di sini saja menjaga Yanuar. Kalau anda nekat pulang, saya jemput lagi ya. Masa anda tidak mengenal saya?”

Menurut Risma, saat ini tim dokter memprioritaskan supaya fisik Yanuar dapat pulih terlebih dahulu. "Saya pikir kita harus bisa membuat dia secara fisik harus kuat dulu. Tadi saya lihat lemes gitu. Makanya tadi ada spesialis gizi yang ikut terlibat," ujar Risma. 

Bukan yang pertama kali.

Default Image IDN

Risma mengaku bahwa kasus Yanuar bukanlah kasus pertama ditangani oleh pemerintah kota Surabaya. "Kita punya beberapa anak seperti itu yang mereka butuh kursi roda. Jadi kita juga sudah siapkan kursi roda khusus," ujarnya.

Untuk Yanuar, mantan kepala Bappeko Surabaya itu berniat memberikan kursi roda khusus untuk mempermudah gerakan dan mobilitasnya. “Besok boleh ya diukur untuk kursi roda?” tanya Risma kepada tim dokter yang kemudian disambut dengan jawaban “ya”.

Yanuar alami gangguan otak sejak usia 2 tahun.

Default Image IDN

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, yang turut mendampingi Risma, menuturkan, Yanuar didiagnosa menderita cerebral palsy atau gangguan tumbuh kembang otak sejak usia 2 tahun. Oleh karenanya, butuh penanganan secara intensif.

Lebih lanjut, pejabat perempuan yang akrab disapa Fenny ini menjelaskan, Yanuar ditangani oleh tim beranggotakan lima dokter. Antara lain, dokter spesialis anak, ortopedi anak, telinga hidung tenggorokan (THT), rehab medik dan gizi. Selama lebih kurang seminggu ke depan, Yanuar akan diobservasi secara intensif.

Adapun tahapan awal, tim dokter fokus pada perbaikan kondisi umum terkait penstabilan elektrolit tubuh. Serta, dalam waktu dekat akan dilakukan CT scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Sembari, secara pararel akan diterapi medik. Sebab, Yanuar mengalami kesulitan menelan yang berdampak pada asupan nutrisinya.

“Kami optimistis dalam beberapa hari ke depan kondisi Yanuar akan jauh lebih baik. Sebab, tim dokter sudah melakukan tahapan-tahapan guna memulihkan kondisi Yanuar. Harapannya, Yanuar bisa beraktivitas dan berinteraksi dengan lebih baik lagi,” ujar Fenny.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rudy Bastam
EditorRudy Bastam
Follow Us