Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TOP 5: Pramono-Rano Deklarasi Satu Putaran hingga Prabowo Menangis

Konferensi pers Pramono Anung-Rano Karno (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Jakarta, IDN Times - Berbekal dari hasil real count, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno, mendeklarasikan kemenangan dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Berdasarkan hasil real count KPUD DKI Jakarta dan perhitungan formulir C hasil KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta menunjukkan pasangan Pramono-Rano berhasil meraup 2.183.577 suara atau 50,07 persen.

Namun, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta buru-buru membantah klaim pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan tersebut. Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata menegaskan bahwa hasil Pilkada Jakarta 2024 yang valid akan diumumkan oleh KPU.

Selain kabar seputar pertarungan Pilkada Jakarta, IDN Times menyuguhkan 4 berita teratas lainnya yang dirangkum dalam TOP 5. Berikut lima berita terpopuler sepanjang Kamis, 28 November 2024.

1. Real count 50,07 persen, Pramono-Rano deklarasikan menang satu putaran

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno, mendeklarasikan kemenangan dalam kontestasi Pilkada Jakarta.

Berdasarkan hasil real count KPUD DKI Jakarta dan perhitungan formulir C hasil KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta menunjukkan hasil pasangan Pramono-Rano yaitu 2.183.577 suara atau 50,07 persen.

"Untuk itu, kami bisa menyampaikan, mendeklarasikan, pasangan calon nomor 03, Mas Pram dan Bang Doel, telah memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta dalam satu putaran," ujar Pramono dalam konferensi pers dikediamannya, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).

Pramono menyatakan hasil ini sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang nomor 29 tahun 2007 dan dengan Undang-Undang DKJ (Daerah Khusus Jakarta) nomor 2 tahun 2024, yang menyebutkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKJ dipilih secara langsung melalui pemilihan Kepala Daerah dengan perolehan suara 50 persen plus satu suara.

 

2. KPU soal klaim Pramono-Rano menang: versi yang valid dari kami

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Wahyu Dinata menegaskan hasil Pilkada Jakarta 2024 yang valid akan diumumkan oleh KPU.

Hal tersebut disampaikan menanggapi klaim pasangan calon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno yang mengklaim berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024 dalam satu putaran.Wahyu tak memungkiri, setiap pasangan calon tentu memiliki penghitungan masing-masing. Namun versi resmi tentu yang akan diumumkan KPU dalam rapat pleno.

"Jadi kalaupun nanti ada pasangan calon 1, 2, dan 3 mempunyai versi mereka masing-masing tentu saja versi yang valid itu yang dari KPU," kata dia dalam jumpa pers di Kantor KPU DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

KPU Jakarta mengaku menghormati hak setiap pasangan calon untuk menghitung perolehan suara pilkada. 

"Hasil yang sudah diumumkan oleh pasangan calon tertentu menurut kami itu hak pasangan calon ya untuk menyampaikan informasi-informasi yang mereka punya. Tapi kami tetap berpegangan bahwa hasil resmi itu yang dikeluarkan oleh KPU," ungkap Wahyu.

Lebih lanjut, ia meminta publik bersabar untuk menunggu hasil pengumuman resmi dari KPU. Saat ini lembaga pemilu itu sedang melakukan rekapitulasi berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.

"Harap bersabar kita masih menunggu rekapitulasi yang sudah dimulai hari ini di masyarakat. Batas akhirnya kami belum pleno, tetapi di tahapan itu memang paling lambat (hasil pilkada) diputuskan tanggal 16 Desember," imbuh dia.

 

 

3. RIDO siap beri Rp10 juta bagi yang bisa temukan kecurangan pilkada

Tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) membuat sayembara bagi warga Jakarta untuk menemukan kecurangan di Pilkada Jakarta 2024. Langkah itu ditempuh usai paslon Pramono Anung-Rano Karno mendeklarasikan kemenangan satu putaran di Pilkada. 

"Kami telah mengumumkan memberikan sayembara Rp10 juta bagi siapa saja yang menemukan adanya kecurangan, money politic, maupun penyebaran sembako di masa tenang atau menjelang pencoblosan atau sebelum pencoblosan," ujar Ketua Tim Pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria di kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar, Cikini, pada Kamis (28/11/2024).

Berdasarkan laporan yang ia terima secara internal, banyak ditemukan kecurangan di Pilkada Jakarta dan diduga dilakukan oleh paslon nomor urut tiga. Dugaan kecurangan itu diduga dilakukan dalam bentuk politik uang maupun pembagian sembako. 

"Itu sangat jelas. Jadi, kami minta seluruh masyarakat silakan tolong difoto, divideokan adanya kecurangan sembako-sembako yang dibagi agar disampaikan (ke masyarakat)," katanya. 

 

4. Presiden Prabowo menangis di hadapan ribuan guru

Presiden Prabowo Subianto sempat menangis saat menghadiri puncak peringatan Hari Guru di Stadion Jakarta Velodrome Internasional, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).

Prabowo terlihat mengusap air mata saat mengatakan bahwa pemerintah saat ini akan berjuang mensejahterakan guru dan seluruh rakyat Indonesia.

"Ini adalah upaya kami, dan akan kami upayakan terus, kita harus perbaiki kehidupan seluruh rakyat, para guru, para petani, pekerja, nelayan. Seluruh rakyat kita memerlukan kualitas hidup yang baik," katanya.

Prabowo menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan pendidikan meski banyak tantangan dan kekurangan. "Tekad kami, komitmen kami, kesadaran kami bahwa pendidikan harus ditingkatkan. Kami menyadari masih banyak tantangan dan kekurangan," imbuhnya.

 

5. Firli Bahuri surati Kapolri dan Kapolda Metro Jaya minta SP3 kasus pemerasan SYL

Eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyurati Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk menghentikan kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Pengacara Firli, Ian Iskandar menyebut, surat tersebut juga meminta agar Polda Metro menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

"Sehingga pada hari ini kami sudah membuat surat kepada Kapolri, kepada Kompolnas, kepada Kapolda langsung untuk menghentikan perkara Pak Firli," kata Ian di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

 

Dalam perkara ini, Polda Metro sudah memeriksa 123 saksi. Dari ratusan saksi itu, Ian menilai tak ada satu orang pun yang memenuhi syarat dan kriteria sebagai saksi, yang melihat, mendengar, atau mengalami langsung.

Firli pun sudah diperiksa tujuh kali, yakni dua kali sebagai saksi dan lima kali sebagai tersangka. Penyidik Polda Metro Jaya lalu memanggilnya kembali pada hari ini untuk diperiksa. Ian mempertanyakan maksud pemanggilan itu karena keterangan Firli selalu dirasa tidak cukup.

"Alat bukti terkait dengan uang yang katanya diterima oleh beliau tidak ada. Apa lagi, selain alat bukti uang, saksi, petunjuk, petunjuk juga tidak ada. Nah itu yang menurut hemat kami, ya tidak layak untuk dinaikkan (ke meja hijau)," ujarnya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us