Ulang Tahun ke-50, Anies: Mohon Doa Agar Dimudahkan Menjalankan Amanat

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berulang tahun yang ke-50, Selasa (7/5). Anies mengaku bersyukur usianya bertambah.
Apa harapan Anies di ulang tahun emasnya?
1. Minta doa agar dimudahkan menjalankan amanat

Kepada awak media yang hadir meliput kunjungannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur pagi tadi, Anies memohon doa semua pihak agar dirinya bisa menjalankan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta lebih baik lagi.
"Kita merasa bersyukur diberikan kesehatan, dan mohon doanya agar dimudahkan dalam menjalankan amanat," ucap Anies.
2. Ulang tahun jadi kesempatan Anies merayakan perjuangan sang ibu yang melahirkan

Bagi Anies, ulang tahun tak hanya sekadar bertambah usia. Hari ulang tahun merupakan saat untuk merayakan perjuangan ibu yang telah melahirkannya.
"Saya ketika ulang tahun justru kesempatan untuk kita menyampaikan terima kasih, apresiasi kepada ibunda karena dari beliaulah kita semua bisa seperti ini," jelas Anies.
3. Anies mengawali karier sebagai akademisi

Anies pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007. Saat itu dia yang baru berumur 38 tahun dinobatkan sebagi rektor termuda di Indonesia. Jabatannya sebagai rektor berakhir pada 2015.
Saat menjabat, ia pernah mengusulkan akan membuat mata kuliah anti-korupsi. Menurutnya pendidikan anti-korupsi akan mampu memberantas korupsi. Hal tersebut diterapkan di kampus yang ia pimpin dengan bobot 2 satuan kredit semester (SKS).
“Kalau separuh mahasiswa di Indonesia belajar anti-korupsi, saya yakin barisan yang gencar memberantas korupsi akan meningkat secara signifikan,” kata Anies di penghujung 2008.
4. Pernah ikut konvensi calon presiden partai Demokrat

Ayah empat anak itu mengawali kariernya di dunia politik dengan mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia menilai konvensi yang dilakukan partai berlambang mercy saat itu lebih demokratis.
“Konvensi Demokrat lebih demokratis karena publik yang memilih,” kata Anies pada Januari 2014.
Sejumlah nama tercatat juga mengikuti konvensi tersebut, sebut saja Ali Masykur Musa, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endiartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie, dan Sinyo Harry Sarundajang.
5. Jadi Jubir Jokowi-JK di Pilpres 2014 dan berlanjut jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Saat Pemilihan Presiden 2014, Anies menerima tawaran sebagai Ketua Juru Bicara kampanye dari kubu Joko ‘Jokowi’ Widodo-Jusuf Kalla yang saat itu bertarung dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dia saat itu beralasan ingin mendorong orang baik untuk mengelola pemerintahan.
“(Jokowi-JK) adalah kombinasi pasangan yang lebih berpotensi menghadirkan kebaruan dan terobosan,” kata Anies saat itu.
Jokowi-JK pun memenangkan Pilpres dengan raihan lebih dari 70 juta suara atau lebih dari 53 persen sedangkan Prabowo-Hatta hanya mampu meraih lebih dari 62 juta suara atau lebih dari 46 persen.
Lantas Anies pun dimandatkan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Kerja Jokowi-JK sejak 27 Oktober 2014. Anies menjabat selama 20 bulan sebelum akhirnya dicopot Jokowi untuk digantikan dengan Muhajir Effendy.
6. Jadi gubernur dengan mengalahkan petahana

Tiga tahun setelah dicopot Jokowi dari kursi menteri, Anies maju sebagai salah satu calon Gubernur DKI Jakarta. Saat itu ia berpasangan dengan Sandiaga Uno untuk bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni, dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Dalam putaran pertama, Anies-Sandiaga hanya mampu berada di posisi kedua. Namun, dalam putaran kedua mereka mampu mengalahkan Ahok-Djarot yang merupakan calon petahana saat itu. Anies-Sandiaga mampu meraih lebih dari 3 juta suara atau 57,96 persen sedangkan Ahok-Djarot hanya mampu meraih lebih dari 2,3 juta suara atau setara 42,04 persen.