Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wakapolda Metro: Operasi Zebra Jaya Dilakukan Humanis dan Simpatik

Wakapolda Metro Jaya Brigjen. Pol. Djati Wiyoto Abadhy (ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya)
Intinya sih...
  • Operasi Zebra Jaya 2024 dilakukan secara humanis dengan pendekatan preventif untuk membangun simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap polisi lalu lintas.
  • Operasi melibatkan 2.939 personel dari Satgasda dan Satgasres selama 14 hari, dengan sasaran pelanggaran seperti penggunaan helm tidak sesuai standar, batas kecepatan, penggunaan ponsel saat berkendaraan, alkohol, dan narkoba.

Jakarta, IDN Times - Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy, meminta agar Operasi Zebra Jaya 2024 dilakukan secara humanis dengan pendekatan preventif.

"Semoga dengan pendekatan yang lebih humanis dan simpatik, diharapkan dapat membangun simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap polisi lalu lintas guna menciptakan suasana berlalu lintas yang aman dan tertib," ujar Djati di lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (15/10/2024).

1. Operasi Zebra Jaya sampai 27 Oktober

Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Progo 2024. (Intagram.com/Polda Jogja)

Djati menerangkan, Operasi Zebra Tahun 2024 melibatkan 2.939 personel yang terdiri dari 1.570 personel dari Satgasda dan 1.324 Satgasres yang akan dilaksanakan selama 14 hari. Operasi ini digelar, mulai 14 Oktober sampai 27 Oktober 2024.

Djati menambahkan, Operasi Zebra Jaya tahun 2024 ini memiliki sasaran dan target yang telah ditentukan. Operasi tersebut mencakup berbagai jenis pelanggaran lalu lintas seperti penggunaan helm yang tidak sesuai standar, pelanggaran batas kecepatan, penggunaan ponsel saat berkendaraan serta di bawah pengaruh alkohol dan narkoba.

"Sasaran operasi ini tidak hanya ditujukan kepada pengguna jalan, tetapi juga melibatkan aspek bendanya seperti kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan standar secara teknis dan layak untuk jalan," ucap dia.

2. Sebanyak 9.217 kasus kecelakaan

Satlantas Polresta Bandar Lampung olah TKP kecelakaan pemotor 2 korban mahasiswa. (Dok. Satlantas Polresta Bandar Lampung).

Djati menyoroti, angka kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi. Berdasarkan data periode Januari sampai September 2024, tercatat telah terjadi 9.217 kasus yang mengakibatkan 485 orang meninggal dunia. 

"Sementara itu, bila dibandingkan dengan data tahun 2023 yang mencatat 13.051 kasus dan menyebabkan 753 orang meninggal dunia," kata dia.

3. Momentum tekan kecelakaan lalu lintas

Kecelakaan di Lubuk Linggau (Dok: Satlantas Lubuk Linggau)

Djati berharap, Operasi Zebra Jaya 2024 menjadi momentum strategis untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas agar tidak melebihi catatan tahun sebelumnya.

"Upaya strategis tersebut melalui berbagai kegiatan yang bersifat, edukasi, persuasi, dan humanis yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Dini Suciatiningrum
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us