Kenalkan B30, Ditjen EBTKE Ajak Mahasiswa Dukung Program Biodiesel

Biodiesel Goes to Campus wadah milenial 'melek' EBTKE

Yogyakarta, IDN Times – Masa transisi pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai pengganti bahan bakar fosil. Dalam hal ini, pemerintah menyadari pentingnya peranan generasi muda mendukung pelaksanaan program tersebut. Berharap generasi muda dapat mengimplementasikan ilmu pengembangan bioenergi melalui pemanfaatan sumber energi bioenergi di lingkungan, turut melakukan diseminasi informasi mengenai program mandatori biodiesel, dan memiliki komitmen yang sama dalam memanfaatkan BBN dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami harus memastikan bahwa informasi mengenai pelaksanaan program pemanfaatan biodiesel, sebagai salah satu produk BBN yang sedang gencar diupayakan oleh pemerintah diterima oleh generasi muda," tutur Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Effendi Manurung, saat mengenalkan B30 kepada mahasiswa di Yogyakarta dalam acara Biodiesel Goes to Campus hari ini Selasa, (10/9).

"Kalian semua (mahasiswa) adalah agent of change. Biodiesel ini memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat petani kelapa sawit, lebih luas dapat meningkatkan devisa negara. Oleh karenanya menjadi penting bagi kami, para mahasiswa dapat memahami apa itu biodiesel dan kenapa pemerintah gencar mengembangkannya," tandas Efendi.

1. Upaya pemerintah menerapkan program mandatori biodiesel

Kenalkan B30, Ditjen EBTKE Ajak Mahasiswa Dukung Program BiodieselIDN Times/EBTKE

Biodiesel merupakan BBN untuk mesin/motor diesel berupa Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani melalui proses esterifikasi/transesterifikasi. Sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor BBM dan meningkatkan bauran energi baru terbarukan, pemerintah menerapkan program mandatori biodiesel yang dilaksanakan secara bertahap.

2. Penggunaan serta penerapan mandatori B20 sukses dilaksanakan

Kenalkan B30, Ditjen EBTKE Ajak Mahasiswa Dukung Program BiodieselIDN Times/EBTKE

Effendi menjelaskan kepada para mahasiswa bahwa pemerintah sebelumnya sukses menerapkan mandatori B20 dengan mewajibkan pemakaian bahan bakar yang terdiri dari campuran 20% biodiesel dan 80% minyak solar kepada seluruh pengguna mesin diesel. Penggunaan B20 ini tergantung dengan 3 (tiga) faktor, yaitu kualitas bahan bakar (biodiesel dan solar), handling/penanganan bahan bakar, dan juga kompatibilitas material terhadap bahan bakar tersebut.

3. Hasil dari Road Test B30, targetkan mulai diimplementasi awal tahun 2020

Kenalkan B30, Ditjen EBTKE Ajak Mahasiswa Dukung Program BiodieselIDN Times/Kementerian ESDM

Setelah sukses melaksanakan Program B20, pemerintah meningkatkan penggunaan biodiesel menjadi Mandatori B30 yang targetkan mulai 1 Januari 2020 dapat diimplementasikan. Pada tanggal 13 Juni 2019, Menteri ESDM, Ignasius Jonan me-launching Road Test B30 untuk 3 unit truk dan 8 unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer.

Road Test tersebut sudah mencapai sekitar 80% perjalanan. Dari hasil uji coba sementara yang dilaporkan pada awal September 2019 lalu, tidak ditemukan masalah yang signifikan pada unit kendaraan yang diuji coba terkait dengan performa mesin kendaraan, oli, serta emisi gas buang. Bahkan, untuk konsumsi bahan bakar, hasilnya di luar perkiraan, yaitu lebih hemat dari yang diperkirakan.

"Kami membutuhkan dukungan dan peran aktif semua stakeholder, tidak hanya Badan Usaha dan Asosiasi, tetapi juga Anda semua. Ini penting dan urgent untuk ketahanan energi nasional dan target pengurangan emisi gas rumah kaca," pungkas Effendi.

Topik:

  • Ajeng

Berita Terkini Lainnya