11 Penambang Batu Bara Tewas akibat Hirup Gas Beracun di Pakistan

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 11 penambang batu bara di Pakistan tewas karena menghirup gas beracun pada Senin (3/6/2024).
Dilansir Ary News, Kepala Inspektur Tambang Abdul Ghani Baloch mengatakan bahwa insiden itu terjadi di sebuah tambang batu bara di daerah Sanjdi, provinsi Balochistan. Kebocoran gas menyebabkan 11 pekerja tersebut mati lemas.
Para korban terdiri dari sembilan penambang, seorang kontraktor, dan seorang manajer tambang.
1. Jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halaman mereka
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal.
“Kami sangat sedih atas hilangnya nyawa manusia yang berharga dalam insiden tragis tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Jenazah 11 pekerja tambang tersebut telah dipulangkan ke kampung halaman mereka di Lembah Swat di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Tambang batu baru itu kini telah ditutup.
2. Sebanyak 12 penambang tewas akibat ledakan gas metana pada Maret
Pada Maret lalu, sedikitnya 12 penambang tewas akibat ledakan gas metana di tambang batu bara di distrik Harnai. Laporan investigasi menyatakan bahwa pemilik dan kontraktor tambang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Hasil temuan mengungkapkan bahwa tambang itu dibuka kembali setelah sempat ditutup selama 6 bulan lamanya, namun tidak ada petugas yang dikerahkan untuk memeriksa kadar gas di dalamnya.
Penyelidik juga tidak menemukan satupun peralatan yang tersedia untuk memeriksa kadar gas di dalam tambang, begitu juga dengan cara alternatif untuk mengeluarkan gas.
3. Penambah keluhkan kurangnya peralatan keselamatan dan kondisi kerja yang buruk
Dilansir Geo News, cadangan batu bara banyak ditemukan di wilayah barat Pakistan yang terletak di dekat perbatasan Afghanistan. Kecelakaan di lokasi tambang sering terjadi, terutama akibat penumpukan gas.
Di masa lalu, serikat buruh mengatakan bahwa para pekerja tambang telah mengeluhkan kurangnya peralatan keselamatan dan kondisi kerja yang buruk. Hal ini disebut merupakan penyebab utama seringnya terjadi kecelakaan