Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Pekerja Afghanistan Tewas Hirup Gas Beracun di Dalam Septic Tank

bendera Iran (pexels.com/Engin Akyurt)

Jakarta, IDN Times - Empat pekerja yang berasal dari Afghanistan tewas setelah menghirup gas beracun di dalam tangki septik di pusat pengumpulan limbah di kota Shiraz, Iran. Korban merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah dan tiga anak laki-lakinya.

Insiden itu terjadi di desa Gachi pada Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 09.15. Pasukan pemadam kebakaran dan tim penyelamat pun dikirim ke tempat kejadian.

1. Satu per satu masuk ke tangki septik untuk menyelamatkan rekan kerja

Hadi Eidipour, kepala dinas pemadam kebakaran kotamadya Shiraz, mengatakan bahwa empat buruh Afghanistan itu tewas setelah salah satu dari mereka terjebak di dalam tanki septik, dan yang lainnya untuk pergi menyelamatkannya.

“Empat pekerja yang terlibat dalam kegiatan pengumpulan sampah di bengkel desa Gachi satu demi satu masuk ke septic tank berisi gas beracun untuk menyelamatkan rekan-rekan pekerjanya," kata Eidipour, dikutip dari Khaama.

"Tragisnya, mereka terhirup gas dan kehilangan nyawa mereka," tambahnya. 

2. Seorang pekerja berhasil diselamatkan

ilustrasi perawatan rumah sakit (unsplash.com/Marcelo Leal)

Menurut penyelidikan awal, ada lima pekerja Afghanistan yang dilaporkan terjebak di dalam sumur septik itu. Satu orang berhasil selamat dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, empat lainnya meninggal akibat menghirup gas beracun. Semuanya berasal dari keluarga yang sama, yaitu seorang ayah berusia 64 tahun dan ketiga putranya berusia 25, 27, dan 34 tahun.

3. Korban keracunan karena tidak ada ventilasi pada tank septik

ilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat wilcox)

Eidipour menjelaskan bahwa tanki septik itu mengandung banyak gas beracun, termasuk hidrogen sulfida, metana, dan karbon dioksida. Tidak adanya ventilasi di tempat itu menyebabkan keempat pekerja mengalami keracunan.

Sebelumnya, tiga migran Afghanistan juga tewas setelah tenggelam di kanal Aab Madar di kota Qazvin. Tragedi itu menjadi pengingat serius tentang bahaya yang harus dihadapi orang-orang yang rentan ketika mereka mencari keselamatan dan pekerjaan di luar negeri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us