Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perkembangan Terkini Banjir di Afghanistan, Ratusan Orang Tewas!

ilustrasi dampak kerusakan akibat banjir di Afghanistan (Twitter.com/IOM Afghanistan)

Jakarta, IDN Times - Afghanistan bagian utara dilanda banjir bandang, khususnya di provinsi Baghlan. Hujan lebat sejak Jumat (10/5/2024) telah membuat banyak desa disapu air banjir.

Sampai Minggu, korban tewas akibat banjir tersebut mencapai 315 orang. Lebih dari 1.600 orang terluka dan ribuan rumah rusak serta hewan ternak musnah.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah. Mereka mengatakan, banjir telah menghancurkan lebih dari 2 ribu rumah.

Menteri Ekonomi Taliban, Afghanisan Din Mohammad Hanif, mendesak PBB dan lembaga kemanusiaan serta perusahaan swasta untuk memberi dukungan bagi mereka yang terkena dampak bencana.

Berikut ini adalah lima perkembangan banjir mematikan di Afghanistan!

1. Banjir menghancurkan segalanya di distrik Nahrin

ilustrasi (Pexels.com/Pok Rie)

Kementerian pengungsi mengatakan, kerusakan terjadi di fasilitas layananan kesehatan dan infrastruktur penting seperti pasokan air. Jalanan juga tertutup lumpur.

Di distrik Nahrin, Baghlan, orang-orang membawa jenazah korban yang dikafani ke kuburan.

"Kami tidak punya makanan, tidak ada air minum, tidak ada tempat berteduh, tidak ada selimut, tidak ada apa-apa, banjir telah menghancurkan segalanya," kata salah satu penyintas Muhammad Yahqoob, dikutip Reuters.

Dia kehilangan 13 anggota keluarganya, termasuk anak-anak.

"Dari 42 rumah, hanya tersisa dua atau tiga, (banjir) telah menghancurkan seluruh lembah," ujarnya.

2. Puluhan orang dilaporkan hilang

Saat ini, masih ada banyak korban yang belum ditemukan. Nazer Mohammad yang bekerja sebagai penjaga toko, pulang ketika mendengar banjir melanda. Sampai di desa, tidak ada yang tersisa di daerah tersebut, termasuk lima orang anggota keluarganya.

"Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Saya pulang, tapi di sana tidak ada rumah, malah saya lihat seluruh lingkungan tertutup lumpur dan air," katanya, dikutip Associated Press.

Dia mengaku telah menemukan dan menguburkan jenazah istri dan dua putranya. Dia saat ini masih mencari dua putrinya yang berusia sekitar 6 dan 11 tahun.

"Saya berharap seseorang menemukan putri saya dalam keadaan hidup," ujarnya.

Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Diperkirakan masih ada puluhan orang yang tertimbun lumpur atau di bawah puing-puing.

"Sebagian besar jenazah belum ditemukan, dan orang-orang yang mereka cintai masih mencarinya. Baru saja, kami telah menguburkan dua puluh mayat," kata Mohammad Zaher, seorang penyintas dari Baghlan.

3. Banjir juga berdampak di Badakhshan, Ghor, dan Herat

Dampak dari banjir bandang itu tidak hanya terjadi di Baghlan saja. Tapi di beberapa provinsi lain juga terkena dampak bencana.

Dilansir Al Jazeera, juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa banjir juga merusak provinsi Badakhshan, Ghor tengah dan Herat barat.

"(Banjir membawa) kehancuran besar-besaran (dan) telah mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan," katanya.

Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan, angkatan udara telah mengevakuasi korban terluka dan lebih 100 orang dilarikan ke rumah sakit militer.

"Dengan mengumumkan keadaan darurat di daerah-daerah yang terkena dampak, Kementerian Pertahanan Nasional telah mulai mendistribusikan makanan, obat-obatan dan pertolongan pertama kepada orang-orang yang terkena dampak," ujarnya.

4. PBB sampaikan belasungkawa, AS siap kirim bantuan

Sekjen PBB Antonio Guterres (Twitter.com/Antonio Guterres)

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutarakan kesedihan atas hilangnya nyawa akibat banjir di Baghlan.

"PBB dan mitra-mitranya di Afghanistan sedang berkoordinasi dengan otoritas de facto (Taliban) untuk segera menilai kebutuhan dan memberikan bantuan darurat," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, dikutip VOA News.

Amerika Serikat (AS) menyampaikan pihaknya sangat sedih dengan laporan banyaknya korban meninggal.

"Mitra pelaksana kami memobilisasi bantuan darurat termasuk makanan, air, dan bahan-bahan penting lainnya kepada masyarakat yang paling membutuhkan. Duka kami tertuju pada mereka yang kehilangan orang-orang tercintanya," kata Thomas Wes, utusan khusus AS untuk Afghanistan.

5. Bantuan internasional mulai mengalir ke Afghanistan

Para ahli mengaitkan tingginya curah hujan musiman di Baghlan dan banjir yang terjadi setelahnya dengan perubahan iklim. Warga dan pemerintah juga dinilai lengah.

UNICEF melaporkan, dari mereka yang tewas lebih dari 50 adalah anak-anak. Beberapa kelompok bantuan internasional mulai mengirim tim, obat-obatan, selimut dan perlengkapan lainnya. WHO mengirim tujuh ton obat dan peralatan darurat.

Negara-negara lain juga sudah mulai memberikan bantuan kepada Afghanistan. Dilansir Tolo News, Kementerian Luar Negeri Qatar akan berkolaborasi membantu mengatasi bencana.

"Kementerian menekankan dukungan kuat Qatar terhadap Afghanistan dan rakyatnya, dan menyatakan kesiapan penuhnya untuk bekerja sama dengan otoritas terkait di Afghanistan untuk menyediakan semua fasilitas yang memungkinkan untuk mengatasi krisis ini," katanya.

Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Uzbekistan, Iran dan Inggris serta Belgia menyuarakan dungannya membantu Afghanistan.

"Sejauh ini tim dari UNICEF, UNHCR, IOM, WFP, Aga Khan Foundation, dan lainnya telah aktif menyediakan tenda, terpal, mendistribusikan makanan panas dan air minum dan mendirikan pos kesehatan di daerah yang terkena dampak," kata Abdul Rahman Habib, juru bicara Kementerian Perekonomian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us