Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Peziarah Hindu Tewas akibat Terinjak-injak di Kuil India

ilustrasi peziarah Hindu (unsplash.com/Dibakar Roy)
ilustrasi peziarah Hindu (unsplash.com/Dibakar Roy)
Intinya sih...
  • Tujuh peziarah Hindu tewas dan 35 lainnya luka-luka di kuil Bihar, India.
  • Insiden terjadi saat acara pemberkatan bulanan, petugas keamanan dikerahkan setelah kejadian.
  • Saksi mata menyebut tawuran penjual bunga dan kelalaian polisi sebagai pemicu insiden desak-desakan yang merenggut tujuh nyawa.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tujuh peziarah agama Hindu tewas dan 35 lainnya terluka akibat terinjak-injak di sebuah kuil di negara bagian Bihar, India. 

Insiden tersebut terjadi di kuil Baba Sidheshwar Nath di distrik Jehanabad pada Minggu (11/8/2024) malam. Saat itu, para peziarah sedang berkumpul di kuil untuk menghadiri acara pemberkatan yang diadakan setiap tahunnya selama bulan suci Shravan.

Pejabat setempat, Alankrita Pandey, pada Senin (12/8/2024) mengatakan bahwa petugas keamanan segera dikerahkan ke lokasi kejadian usai insiden tersebut, dan situasi kini sudah terkendali. Mereka yang terluka juga telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk menerima perawatan.

1. Petugas dituduh gunakan kekerasan untuk menertibkan massa

Manoj, seorang saksi mata, mengatakan bahwa insiden tersebut berawal dari tawuran yang melibatkan seorang penjual bunga. Ia mengklaim bahwa tidak ada satu pun petugas keamanan yang terlihat saat kejadian.

"Seandainya pihak administrasi bekerja dengan baik, penjual bunga itu tidak akan memicu perkelahian. Tawuran itu terjadi tepat di depan kami. Banyak dari kami yang terjebak di sana, seseorang menarik saya keluar. Seandainya saya terjebak di sana selama satu atau dua menit lagi, saya mungkin sudah mati. Insiden itu terjadi karena desak-desakan. Polisi tidak terlihat di lokasi, mereka ditempatkan di sepanjang rute... Saya juga mengalami luka-luka," katanya, dikutip Hindustan Times.

Seorang saksi lainnya mengatakan bahwa para sukarelawan NCC (Korps Kadet Nasional) menggunakan pentungan untuk menertibkan massa yang ricuh. Tindakan kekerasan ini kemudian menyebabkan insiden desak-desakan yang merenggut tujuh nyawa.

"Ini terjadi karena kelalaian dari pihak kepolisian," tuduhnya.

2. Pejabat bantah adanya kekerasan

Sementara itu, pejabat setempat, Vikash Kumar, membantah bahwa sukarelawan NCC menggunakan kekerasan untuk mengendalikan massa.

"Tidak ada hal seperti itu terjadi. Ini adalah insiden yang tidak menguntungkan. Pengawasan ketat dilakukan. Pengaturan yang memadai, termasuk pengerahan pasukan (NCC), penugasan sipil, dan tim medis telah disiapkan. Kami akan memberikan lebih banyak rincian setelah hasil post-mortem," tambahnya, dikutip NDTV

3. Lebih dari 120 orang tewas akibat insiden serupa di India bulan lalu

Insiden ini terjadi hanya beberapa pekan setelah lebih dari 120 orang tewas dalam sebuah pertemuan keagamaan di kota Hathras, negara bagian Uttar Pradesh. Peristiwa tragis itu terjadi pada acara yang didedikasikan untuk tokoh spiritual Hindu, Baba Narayan Hari atau 'Bhole Baba.'

Menurut pihak administrasi, penyelenggara telah mendapatkan izin untuk mengadakan acara yang dihadiri oleh 80 ribu orang, namun massa yang datang jauh melebih kapasitas yang telah ditetapkan. Alhasil, insiden desak-desakan pun tak terhindarkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us