Aksi Bela Palestina, Pria Inggris Ini Memanjat Big Ben

- Seorang pria memanjat Menara Elizabeth di London dan bertahan selama 16 jam sebagai bentuk protes dukungan terhadap Palestina.
- Petugas berusaha membujuk pelaku turun dengan crane, namun pelaku menolak negosiasi dan mengancam akan memanjat lebih tinggi.
- Insiden ini menyebabkan penutupan jalan, pembatalan tur parlemen, dan gangguan lalu lintas di sekitar area parlemen Inggris.
Jakarta, IDN Times - Seorang pria berhasil memanjat menara Menara Elizabeth yang menaungi lonceng Big Ben di kompleks Parlemen Inggris pada Sabtu (8/3/2025). Pelaku membawa bendera Palestina dan bertahan selama 16 jam sebelum akhirnya berhasil diturunkan setelah tengah malam.
Kepolisian Metropolitan London mendapat laporan insiden pada pukul 07.24 waktu setempat ketika pelaku berhasil memasuki area parlemen. Pria tersebut menaiki tangga, memanjat pagar, dan naik ke sisi Menara Elizabeth yang memiliki ketinggian 96 meter.
Aksi ini merupakan bentuk protes mendukung Palestina. Pelaku menyiarkan aksinya melalui siaran langsung di Instagram sambil.
"Saya memprotes represi polisi dan aksi kekerasan oleh negara. Saya hanya akan turun sesuai syarat saya sendiri," ujarnya, dilansir BBC.
1. Proses negosiasi berlangsung alot
Petugas berupaya membujuk pelaku turun menggunakan crane sejak pukul 10.00 pagi. Mereka menyadari kondisi pelaku yang tidak mengenakan alas kaki dan mengalami luka di kakinya. Bekas darah terlihat di beberapa bagian dinding menara, dilansir The Independent.
Pelaku terlihat duduk di tepi menara dan mengikatkan syal tradisional Arab (keffiyeh) pada ornamen batu menara. Dia menolak upaya negosiasi dan mengancam akan memanjat lebih tinggi jika didekati oleh petugas.
Negosiasi terus berlangsung sepanjang hari hingga malam. Petugas berulang kali mengingatkan soal kondisi kaki pelaku yang terluka dan pakaiannya yang tidak cukup hangat saat suhu dingin.
Setelah Big Ben berdentang di tengah malam, pelaku akhirnya setuju turun. Polisi Metropolitan Westminster langsung mengamankan pelaku setelah berhasil mencapai tanah.
2. Demonstran pro-Palestina berkumpul di lokasi
Sekelompok pendukung pro-Palestina berkumpul di balik garis polisi di Victoria Embankment sepanjang aksi berlangsung. Mereka berulang kali meneriakkan dukungan dari kejauhan.
"Kamu adalah pahlawan, kami mencintaimu," teriak para demonstran menyaksikan aksi tersebut.
Kepolisian Metropolitan London menerapkan pembatasan aktivitas protes di sekitar Parliament Square. Langkah ini diambil setelah jumlah demonstran mulai bertambah dan berpotensi menimbulkan gangguan serius.
Petugas keamanan memindahkan kelompok demonstran dari Bridge Street menuju Richmond Terrace. Area di sekitar lokasi kejadian dijaga ketat oleh personel keamanan.
Sebelumnya, kelompok demonstran pro-Palestina lainnya mulai bergerak di dekat gedung parlemen. Mereka melakukan aksi setelah rencana unjuk rasa dekat kantor pusat BBC dilarang oleh polisi.
3. Dampak aksi protes
Insiden ini menyebabkan penutupan Jembatan Westminster dan pembatalan seluruh tur Parlemen. Satu pintu keluar stasiun Westminster ditutup meski layanan kereta bawah tanah tetap beroperasi seperti biasa.
Setidaknya sembilan kendaraan layanan darurat berjajar di Bridge Street. Tim pemadam kebakaran dari stasiun Lambeth, Chelsea, Soho, dan Islington dikerahkan bersama polisi dan tim medis.
Layanan Ambulans London mengirim tim ambulans bersama petugas penyelamat. Penutupan jalan menyebabkan gangguan lalu lintas di area sekitar. Lima rute bus London mengalami pengalihan.
Juru bicara parlemen Inggris hanya mengatakan insiden telah ditangani Kepolisian Metropolitan bersama badan lain yang terkait. Mereka juga membatalkan seluruh tur dan aktivitas pengunjung di kompleks parlemen, dilansir Daily Mail.