Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak-Anak Fiji Diajarkan Ancaman Perubahan Iklim Melalui Buku Cerita

Bendera Fiji (rnz.co.nz)

Jakarta, IDN Times - Masky's Night of Adventure, bagian dari sepuluh buku seri petualangan baru yang dibuat oleh sekelompok penulis di Fiji yang mencakup tema-tema krisis di laut dan permasalahan iklim lainnya telah dirilis.

Salah satu permasalahan yang diangkat dalam buku tersebut adalah kenaikan permukaan laut, polusi laut, dan penggundulan hutan.

Buku-buku tersebut juga menceritakan para difabel yang ikut melakukan perjuangan terkait aksi mengatasi perubahan iklim.

“Lautan memainkan peran besar dalam pengaturan iklim,” kata Milika Sobey, manajer program Kepulauan Pasifik di The Asia Foundation, yang memprakarsai proyek tersebut, dilansir Al Jazeera.

1. Sarana edukasi terkait dampak nyata perubahan iklim bagi anak-anak

Milika mengatakan, “sementara lautan begitu erat dalam identitas dan budaya Kepulauan Pasifik, banyak anak-anak di kawasan itu telah mengalami secara langsung dampak peristiwa siklon parah yang terjadi dengan frekuensi yang lebih besar. Mereka mengalami secara langsung lautan yang lebih hangat, kenaikan permukaan laut, gelombang badai yang merusak, garis pantai yang terkikis dan trauma relokasi."

"Tapi, kami ingin anak-anak Pasifik tidak takut laut, melainkan mereka harus diberdayakan untuk menjadi pelindung terhormat dari ekosistem air terbesar di dunia, Samudera Pasifik,” sambung Milika. 

Seperti yang diketahui, negara-negara di Kepulauan Pasifik merupakan negara yang paling terdampak akibat perubahan iklim, termasuj Fiji. Pengikisan infrastruktur, rumah, dan tanah yang ada di pesisir diketahui sulit untuk dikendalikan dalam dua dekade terakhir. 

2. Ancaman perubahan iklim terhadap negara-negara Kepulauan Pasifik

Pemerintah Fiji dikabarkan telah merelokasi puluhan desa, yang dikhawatirkan akan hilang di bawah air akibat kenaikan permukaan laut. Di sisi lain, negara atol Tuvalu tidak bisa lagi diselamatkan dari tenggelam, kecuali mereka melakukan reklamasi lahan yang bernilai miliaran dolar, TmZ Nigeria

Sayangnya, tidak ada negara yang terancam punah selamanya telah melakukan sesuatu untuk berkontribusi pada krisis iklim yang mengubah lautan.

Di sisi lain, setelah ribuan tahun pengelolaan dan konservasi yang hati-hati, negara-negara yang bangga dengan 'Negara Laut Besar' berisiko 'ditekuk' oleh negara-negara terbesar di dunia.

Negara tersebut tak lain merupakan negara-negara penghasil emisi karbon mega, yang industri dan gaya hidupnya mendorong pemanasan global. Walau begitu, beberapa negara maju sudah menginisiasi untuk membangun industri ramah lingkungan yang mengutamakan pengurangan emisi karbon. 

3. Ilustrator difabel tunjukkan kepeduliannya terhadap isu perubahan iklim

Sakiusa Volavola adalah salah satu ilustrator dari seri buku Fiji yang baru. Sebagai seorang difabel rungu, dia dibawa ke kapal untuk memberikan lensa inklusivitas ke dalam laut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kawasan tersebut.

“Representasi difabel dalam aksi iklim sangat penting. Karena krisis iklim tidak membeda-bedakan. Ini mempengaruhi setiap orang, itu berdampak pada pengalaman hidup para penyandang difabel, sama seperti orang lain," kata Volavola.

“Bagian yang kami harapkan dapat memikat pembaca dalam seri buku ini adalah keragaman karakternya,” jelas Sakiusa.

Buku yang dibuatnya itu merupakan bentuk rasa kepeduliannya untuk turut andil dalam penanganan perubahan iklim. 

4. Buku-buku tersebut dikabarkan akan rilis di Let's Read secara gratis

ilustrasi buku yang dipegang dan digigit oleh seorang wanita (unsplash.com/engin akyurt)

Sepuluh buku seri Fiji diharapkan sudah tersedia secara daring dalam beberapa minggu ke depan melalui Let's Read, perpustakaan digital gratis untuk anak-anak.

Buku-buku tersebut akan muncul dalam bahasa Inggris. Selain itu, buku itu juga tersedia dalam dua bahasa daerah utama di negara itu, iTaukei dan Fiji Hindi.

Ada juga versi audiobook untuk mereka yang difabel netra atau masih belajar membaca.

Berkaca pada asal Fiji yang unik dari kisah-kisah ini, Sobey dari Asia Foundation menyimpan harapan pribadi untuk membangkitkan semangat membaca pada anak-anak sekolah dasar dan melahirkan generasi penulis serta ilustrator baru yang akan menceritakan kisah bangsa mereka. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us