Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Sebut China Tolak Vaksin COVID-19 Buatan Barat

Petugas medis dengan alat pelindung diri melakukan uji usap pada pelajar sekolah menengah di lokasi uji asam nukleat, menyusul kasus baru virus corona (COVID-19), di Fuzhou, provinsi Fujian, China, Rabu (15/9/2021) (ANTARA FOTO/cnsphoto/via REUTERS)
Petugas medis dengan alat pelindung diri melakukan uji usap pada pelajar sekolah menengah di lokasi uji asam nukleat, menyusul kasus baru virus corona (COVID-19), di Fuzhou, provinsi Fujian, China, Rabu (15/9/2021) (ANTARA FOTO/cnsphoto/via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Presiden China, Xi Jinping disebut tak mau menerima vaksin COVID-19 buatan Barat meski ada tantangan tersendiri di China terkait kasus baru yang mulai meningkat.

Pekan lalu, sejumlah wilayah di China dilanda unjuk rasa terkait pembatasan COVID-19 yang mulai membuat warga frustasi. Hal ini juga terkait dengan kebijakan nol-COVID China yang dirasa makin membatasi pergerakan warga.

1. AS menyebut vaksin China tak efektif melawan COVID-19

Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (5/12/2022), Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), Avril Haines mengatakan bahwa China tidak mau mengambil vaksin buatan Barat.

“Melihat soal protes di China ini, Xi Jinping memang tiadk mau mengambil vaksin yang lebih baik buatan Barat dan malah mengandalkan vaksin China yang tidak efektif melawan Omicron,” kata Haines.

China memang belum menyetujui vaksin COVID-19 buatan asing dan lebih memilih vaksin yang diproduksi dalam negeri dan tetap menerapkan kebijakan nol-COVID-19.

2. Tidak ada tanda-tanda China akan mengambil vaksin dari Barat

www.modernatx.com
www.modernatx.com

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa saat ini memang tidak ada tanda-tanda China akan menyetujui vaksin buatan Barat.

“Tampaknya cukup tidak masuk akal bahwa China akan memberi lampu hijau pada vaksin Barat pada saat ini,” ucap pejabat AS tersebut.

3. Setelah didemo, China disebut mulai longgarkan aturan COVID-19

Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, Tiongkok, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, Tiongkok, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

China perlahan melonggarkan aturan terkait penyebaran virus COVID-19 usai diberondong sejumlah unjuk rasa. China memutuskan untuk mencabut lockdown atau penguncian wilayah di sejumlah kota.

Meski masih ada penambahan kasus yang cukup tinggi, sejumlah bisnis dan toko-toko pun diizinkan untuk buka kembali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

BNPB Terus Optimalkan Logistik hingga Huntara di Sumbar

20 Des 2025, 22:00 WIBNews