Badai Trami Terjang Filipina, 136 Orang Tewas dan Hilang

- Badai Tropis Trami menerjang Filipina, menyebabkan kerusakan parah dan ratusan korban tewas serta hilang.
- Lebih dari 500 ribu warga terpaksa meninggalkan rumah karena banjir dan tanah longsor di Filipina tengah.
- Tim penyelamat masih bekerja keras untuk menemukan keluarga yang hilang, termasuk di sekitar Danau Taal di Batangas.
Jakarta, IDN Times - Badai Tropis Trami menerjang Filipina sejak Kamis (24/10) lalu. Badai ini menimbulkan kerusakan parah, dengan ratusan korban tewas dan hilang. Badai yang diberi nama Kristine ini telah menergjang Pulau Luzon dan kawasan barat laut Filipina. Pemerintah Filipina bahkan menyebut bahwa volume hujan yang biasanya untuk 2 bulan mengguyur Filipina selama 24 jam.
1. Lebih dari 136 orang tewas atau hilang
Al Jazeera, pada Minggu (27/10), melaporkan badai Trami menyebabkan sedikitnya 100 korban jiwa dan 36 lainnya masih hilang. Badai ini dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan di Filipina tahun ini.
2. Selain hujan, beberapa daerah alami tanah longsor
Lebih dari 500 ribu warga Filipina terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir dan tanah longsor, dikutip dari Washington Post. Kondisi ini terutama berdampak di wilayah Bicol di Filipina tengah, dengan sebagian besar korban akibat tenggelam.
Provinsi Batangas, yang terletak di selatan Manila, melaporkan 55 korban jiwa hingga Minggu (27/10). Polisi setempat juga menyebutkan bahwa beberapa warga masih terjebak di atap atau lantai atas rumah mereka.
3. Pencarian dan evakuasi korban berlanjut
Tim penyelamat masih bekerja keras untuk menemukan keluarga yang hilang, termasuk di sekitar Danau Taal di Batangas. Di beberapa tempat, tim penyelamat berhasil menemukan lebih dari 20 jenazah dari tumpukan lumpur dan reruntuhan, melansir Mothership SG.
Presiden Filipina Bongbong Marcos, melalui akun X resminya, menyebut bahkan pencarian, evakuasi, dan ragam bentuk bantuan terus dikirim untuk menyelamatkan warga yang terdampak.
"Bantuan segera tiba, baik itu lewat darat, udara, bahkan laut," ucap Bongbong.
Setiap tahunnya, Filipina diterjang hampir 20 badai. Namun, pada bulan Oktober ini, badai ke-11 yang terjadi di Filipina ini yang terburuk. Pasalnya, Kristine telah menimbulkan bencana berat seperti banjir hingga tanah longsor, dan korban jiwa terbanyak.