Biden Desak Hamas Terima Proposal Israel untuk Akhiri Konflik

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak Hamas untuk menerima proposal baru dari Israel, untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza.
“Sudah waktunya perang ini berakhir,” kata Biden, dikutip dari BBC, Sabtu (1/6/2024).
Proposal ini terdiri dari bagian yaitu gencatan senjata selama enam pekan di mana pasukan Israel akan menarik diri dari Gaza, lalu ada aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza serta pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.
“Tahap pertama akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, penarikan militer Israel. Ini benar-benar momen yang menentukan. Hamas ingin ada gencatan senjata dan kesepakatan ini adalah kesempatan untuk membuktikan apakah mereka benar bersungguh-sungguh,” ucap Biden.
1. Proposal bisa ditentang Israel

Namun Biden mengakui bahwa sejumlah warga Israel termasuk para pejabat di pemerintahan Israel kemungkinan besar bisa menentang proposal tersebut.
“Saya telah mendesak para pemimpin di Israel untuk mendukung kesepakatan ini terlepas dari tekanan apa pun yang akan datang,” tutur Biden.
2. Negosiasi berlanjut jika serangan disetop
Sementara Hamas mengatakan, pihaknya hanya akan melanjutkan mediasi konflik secara tuntas, termasuk membebaskan tawanan, jika Israel menghentikan perang.
“Hari ini, kami memberi tahu para mediator mengenai posisi kami yang jelas bahwa jika pendudukan menghentikan perang dan agresi terhadap rakyat kami di Gaza, kesiapan kami adalah mencapai kesepakatan lengkap yang mencakup kesepakatan pertukaran komprehensif,” tambah pernyataan itu.
3. Serangan ke Rafah masih berlanjut

Israel kini menjadikan Rafah sebagai pusat serangannya. Wilayah ini menjadi tempat penampungan terakhir bagi para pengungsi di Jalur Gaza.
Serangan Israel di Rafah yang dimulai sejak awal Mei telah menuai kecaman dari berbagai pihak di seluruh dunia. Beberapa negara seperti Mesir mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel jika kebiadaban itu terus berlanjut.
Mesir selama ini telah menjadi mediator konflik antara Hamas dan Israel. Di samping itu, Mesir juga semakin vokal dalam mengkritik serangan Israel di Gaza.