China Sesalkan Operasi Sindoor India ke Pakistan

Jakarta, IDN Times - China khawatir dengan serangan rudal India terhadap Pakistan pada 7 Mei 2025. Pihaknya juga mendesak kedua negara untuk menahan diri dalam menanggapi eskalasi besar.
"India dan Pakistan adalah tetangga yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya juga merupakan tetangga China. China menentang segala bentuk terorisme," kata Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (7/5/2025), dikutip dari The Straits Times.
1. China menyerukan kedua negara tetap tenang dan menahan diri
Beijing, yang merupakan sekutu dekat Pakistan, juga mendesak kedua pihak untuk bertindak demi perdamaian dan stabilitas.
"Tetap tenang, menahan diri, dan tidak mengambil tindakan yang dapat semakin memperumit situasi," demikian pernyataan pihak China.
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah peningkatan tajam dalam ketegangan antara kedua negara. Ini terjadi setelah serangan militer India yang diberi nama 'Operasi Sindoor' terhadap kamp-kamp yang diduga sebagai kamp teroris di wilayah Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan.
Tindakan Delhi tersebut memicu tindakan balasan cepat dari Islamabad. Pakistan melaporkan pada Rabu, setidaknya 26 orang tewas dan 46 lainnya terluka dalam serangan India. Pihaknya menuduh Delhi melakukan tindakan perang. Sementara, India mengatakan 8 orang tewas akibat penembakan Pakistan.
2. India mengklaim telah melakukan serangan di 9 lokasi

Sebelumnya, Kementerian India mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan presisi di kamp-kamp teroris di sembilan lokasi. Tempat tersebut diklaim digunakan untuk merencanakan dan mengarahkan serangan terhadap India.
"Tindakan kami terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif. Tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran. India telah menunjukkan pengendalian diri yang cukup besar dalam pemilihan target dan metode pelaksana," ujar kementerian tersebut.
Kamal Hyder dari Al Jazeera melaporkan bahwa kota Muzaffarabad dan Kotli, keduanya di Kashmir yang dikelola Pakistan, termasuk di antara sasaran serangan India.
"Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif, mengonfirmasi setidaknya 5 pesawat India telah ditembak jatuh dan sejumlah tentara India telah ditawan," kata Hyder.
Ia menambahkan, Islamabad akan menanggapi setiap serangan India terhadap Pakistan, dan negara itu kini menanggapi serangan India tersebut.
Seorang juru bicara militer Pakistan mengatakan kepada stasiun penyiaran Geo, ada 5 lokasi termasuk 2 masjid yang telah terkena serangan. Di Punjab, rudal menghantam sebuah masjid di kota Bahawalpur. Akibatnya, seorang anak tewas dan melukai 2 warga sipil.
3. Kekhawatiran atas perang yang lebih luas dan meningkat
Operasi militer India dan serangan balik oleh Pakistan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan, setelah serangan mematikan bulan lalu terhadap wisatawan di Pahalgam, Kashmir yang dikelola India. Delhi menyalahkan Islamabad atas kekerasan itu, yang menewaskan 26 orang. Namun, Pakistan membantah terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Analis Senior International Crisis Group untuk India, Praveen Donthi, mengatakan eskalasi antara India-Pakistan telah mencapai skala yang lebih besar, daripada krisis besar terakhir pada 2019. Kedua negara harus memilih diplomasi karena tindakan militer lebih lanjut mengandung risiko yang tidak dapat diterima.
"Emosi domestik meningkat di kedua belah pihak, yang meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut," ungkapnya.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan pengendalian diri maksimal dari kedua belah pihak. Ia juga menyatakan keprihatinan dengan operasi militer India di Garis Kontrol dan perbatasan internasional.