Di World Expo Osaka, Gobel: Indonesia Unggul karena Punya Pasar Besar

- Indonesia harus memanfaatkan World Expo di Osaka, Jepang, karena memiliki pasar yang besar dan keunggulan alam, budaya, serta rakyat yang bersatu.
- Ketua PPIJ mengajak media massa Indonesia untuk berkunjung ke Paviliun Indonesia, Panasonic, dan Sumitomo di World Expo 2025 Osaka.
- Pameran dagang internasional ini diikuti 160 negara dengan tema Designing Future Society for Our Lives, menempati area seluas 155 hektare dan diperkirakan akan dihadiri oleh 28 juta pengunjung hingga Oktober 2025.
Jakarta, IDN Times - Ketua Perhimpunan Persahabatan Iindonesia-Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel mengatakan, Indonesia harus secara optimal memanfaatkan World Expo di Osaka, Jepang. Ia menegaskan, keunggulan Indonesia adalah memiliki pasar yang besar.
"Dengan mengunjungi World Expo ini kita bisa memahami filosofi dan budayanya serta keunggulan dari masing-masing negara peserta maupun dari panitia itu sendiri. Dari situ kita akan belajar sehingga bisa dibawa pulang ke Tanah Air. Kita ingin Indonesia menjadi negara maju, kuat, dan rakyatnya sejahtera,” kata Gobel saat ditemui di World Expo 2025 Osaka, Selasa (16/4/2025).
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki alam yang kaya dan rakyat yang bersatu. Gobel menambahkan budaya Indonesia yang beragam juga menjadi unggulan. “Sekarang tinggal bagaimana kita melakukan orkestrasi dari semua keunggulan tersebut. Ini tantangannya,” katanya.
1. Gobel mengajak pimpinan media massa Indonesia ke World Expo Osaka

Sebagai ketua PPIJ, Gobel mengajak pimpinan media massa Indonesia untuk berkunjung ke World Expo yang diselenggarakan di Osaka, Jepang. Selain mengunjungi Paviliun Indonesia, ia juga mengajak melihat Paviliun Panasonic dan Paviliun Sumitomo.
Di Paviliun Panasonic, kemewahan begitu terasa meskipun sangat unik karena menggunakan bahan daur ulang barang-barang elektronik. Hal tersebut menunjukkan bahwa produk daur ulang juga memiliki kualitas yang bagus.
Di paviliun ini, yang dipamerkan adalah tentang visi teknologi masa depan yang makin akrab dengan kehidupan sehari-hari, menyatu dengan spirit manusia, dan memiliki kemampuan interaktif berkat teknologi artificial intelligent (AI).
2. Expo Internasional ibarat Taman Mini Indonesia Indah

Gobel mengatakan, kegiatan semacam ini adalah cara untuk mempromosikan filosofi lokal, keragaman budaya, serta daya saing ekonomi. Dan Indonesia perlu untuk menyelenggarakan acara serupa.
Ia mengibaratkan expo internasional seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ikon budaya di Jakarta, di mana masyarakat dapat melihat keragaman budaya dari seluruh pelosok Indonesia. Namun kali ini, katanya, kita bisa melihatnya dalam skala dunia.
“Seperti kalau kita ke Taman Mini Indonesia Indah, kita bisa tahu bagaimana budaya di seluruh Indonesia. Di expo ini, kita bisa tahu budaya dan nilai-nilai dari seluruh dunia,” seru Gobel.
3. World Expo diadakan lima tahun sekali

Pameran dagang internasional ini diadakan tiap lima tahun sekali. Untuk 2025, diselenggarakan di Osaka, Jepang. Pada 2020 lalu kegiatan ini dilaksanakan di Dubai, Uni Emirat Arab. Jepang sendiri sudah tiga kali menjadi tuan rumah, termasuk yang sekarang. Yang pertama pada 1970, juga di Osaka. Yang kedua di Nagoya, pada 2005.
Untuk tahun ini, kegiatan World Expo menempati area seluas 155 hektare dan diikuti 160 negara. Tidak semua negara memiliki paviliun sendiri, namun Indonesia dan ASEAN masing-masing membuat paviliun untuk memamerkan keunggulannya.
Diperkirakan sebanyak 28 juta pengunjung di pameran yang akan berlangsung hingga Oktober 2025 tersebut. Tema pameran tahun ini adalah Designing, Future Society for Our Lives, yaitu tentang keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Pada 26 Mei 2025 akan ada Indonesia’s Day, yaitu Indonesia diberi kesempatan untuk secara besar-besaran mempertunjukkan tentang Indonesia.