Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Kirim Protes Diplomatik ke China

Penjagaan di sekitar Laut China Selatan. (Twitter.com/Scs_Connect)

Jakarta, IDN Times - Filipina mengatakan pihaknya telah mengajukan protes diplomatik kepada China karena menyatakan secara sepihak larangan menangkap ikan di Laut China Selatan. Protes ini dilayangkan pada hari ini, Selasa (31/5/2022).

Filipina juga mengeluhkan kekerasan dan pelanggaran yurisdiksi yang dilakukan oleh penjaga pantai Beijing.

1. Kapal China masuk ke ZEE Filipina

https://asiatimes.com/

Kementerian Luar Negeri Filipina dalam pernyataannya menuduh kapal-kapal China mengganggu penelitian ilmiah bersama di bidang kelautan serta aktivitas eksplorasi energi di dua lokasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina.

Dalam pernyataan terpisah, Kemlu Filipina mengecam pemberlakuan moratorium penangkapan ikan yang bertujuan untuk meregenerasi cadangan ikan. Larangan tahunan itu mencakup perairan di dalam ZEE Vietnam dan Filipina.

Kedutaan China di Manila belum menanggapi pernyataan Filipina yang merujuk pada perkembangan selama Maret-April.

2. Adanya pelanggaran yuridiksi

Laut China Selatan (Asia Maritime Transparency Initiative/CSIS)

Kemlu Filipina mengatakan tindakan penjaga pantai jelas merupakan pelanggaran yurisdiksi maritim Filipina.

Dilansir dari ANTARA, Selasa (31/5/2022), Filipina tidak mengatakan mengapa pihaknya menunggu lebih dari sebulan untuk berkomentar terkait insiden itu.

Protes itu menunjukkan tantangan yang akan dihadapi Ferdinand Marcos sebagai presiden terpilih Filipina, yang berencana menjalin hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China tetapi tidak menyerah pada provokasi pelanggaran hukum di laut.

Marcos pekan lalu mengatakan dia akan mempertahankan wilayah berdaulat dan menentang perambahan China. Hal itu dikatakan Marcos setelah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas peningkatan hubungan bilateral.

Filipina dan China secara historis memiliki hubungan sulit yang dipicu oleh klaim teritorial Beijing serta perilaku penjaga pantai dan armada penangkap ikannya di Laut China Selatan.

3. Kapal China kerap merapat di Laut China Selatan

Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kapal penjaga pantai China juga dikabarkan telah melakukan "manuver jarak dekat" di Laut China Selatan pada Maret 2022 lalu. Kapal China tersebut dikabarkan "membatasi" pergerakan kapal Filipina yang berlayar di dekatnya.

Insiden yang terjadi pada 2 Maret 2022 tersebut terjadi selama operasi patroli maritim penjaga pantai Filipina di sekitar Beting Scarborough atau dikenal sebagai Bajo de Masinloc. Tidak diketahui apakah Filipina telah mengajukan protes secara diplomatik atas insiden tersebut. 

Kapal China itu diyakini telah melakukan manuver jarak dekat di atas area sekitar 21 yard (19,2 meter) ke arah kapal Filipina BRP Malabrigo, kata seorang penjaga pantai Filipina. “Ini membatasi ruang manuver BRP Malabrigo–jelas melanggar Peraturan Internasional 1972 untuk Mencegah Tabrakan di Laut (COLREGS). 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us