Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dituduh Dorong Revolusi, Afrika Tengah Tangkap Warga Portugal

ilustrasi bendera Republik Afrika Tengah (unsplash.com/@aboodi_vm)
Intinya sih...
  • Kejaksaan Republik Afrika Tengah (CAR) menangkap pekerja NGO asal AS yang diduga merencanakan kudeta di negara tersebut.
  • Pekerja bernama Martin Joseph Figueira ditangkap sejak 25 Mei dan diselidiki terkait rencana merusak keamanan negara.
  • Kementerian Luar Negeri Portugal akan memonitor kasus ini, sementara situasi di CAR masih rentan terhadap kekerasan dan pemberontakan.

Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Republik Afrika Tengah (CAR) mengumumkan penangkapan seorang pekerja organisasi non-profit (NGO) yang memegang paspor Portugal dan Belgia pada Minggu (2/6/2024). Ia dituding berniat menggerakkan kudeta di negara Afrika bagian tengah tersebut. 

Belakangan ini, Republik Afrika Tengah terus mendekatkan diri dengan Rusia untuk mengamankan negaranya dan meringkus NGO asal Barat. Negara itu juga bersedia menampung pasukan pembunuh bayaran Wagner dalam beberapa tahun terakhir. 

1. Figueira diduga punya hubungan dengan kelompok bersenjata di CAR

Kejaksaan CAR mengungkapkan bahwa pekerja bernama Martin Joseph Figueira itu telah ditangkap sejak 25 Mei. Kini, ia sedang diselidiki terkait dugaan terlibat dalam rencana merusak keamanan dan stabilitas negara. 

Dilaporkan News24, pekerja di NGO asal Amerika Serikat (AS) di bidang kesehatan masyarakat, FHI 360 itu dituduh sedang mengupayakan sebuah revolusi besar di CAR untuk melawan aparat keamanan yang bertugas. 

Tidak dijelaskan secara detail terkait bagaimana tuduhan ini dapat dijatuhkan kepadanya. Namun, terdapat laporan bahwa Figueira sudah menghubungi salah satu kelompok bersenjata di CAR.

2. Portugal akan awasi kasus yang menyangkut warganya

Menanggapi penangkapan Figueira, Kementerian Luar Negeri Portugal mengatakan bahwa ia memang bekerja untuk NGO asal AS. Pihaknya juga akan memonitor dan melihat lebih dekat kasus ini. 

"Pemerintah Portugal akan memonitor dengan dekat kasus yang melibatkan Figueira. Pihak nomor dua di Kantor Kedutaan Besar Portugal di Republik Demokratik Kongo sudah mengunjunginya kemarin," terangnya, dilansir Reuters

"Kami juga mendengar dari otoritas setempat. Kami masih menunggu perkembangan terbaru kasus ini," tambahnya. 

Sementara itu, situasi di Republik Afrika Tengah masih belum membaik sejak perjanjian perdamaian pada 2019. Banyak wilayah yang berada di luar kontrol dari pemerintah dan diduduki oleh pemberontak, sehingga rentan akan kasus kekerasan.  

3. AS jatuhkan sanksi kepada dua perusahaan di Republik Afrika Tengah

Pekan lalu, Kementerian Keuangan AS sudah menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan di Republik Afrika Tengah. Keduanya dianggap telah membantu dan mendukung operasional Grup Wagner di negaranya. 

"Grup Wagner yang didukung Rusia dan jaringan bisnisnya telah mengeksploitasi rakyat beserta sumber daya alam di Republik Afrika Tengah hanya untuk kepentingan pribadi kelompok pembunuh bayaran tersebut," tuturnya, dikutip VOA News.

"Amerika Serikat akan terus menggunakan sanksi ini kepada pihak yang berniat mengganggu stabilitas dan keamanan di Benua Afrika," tambahnya. 

Salah satu perusahaan diketahui bertanggung jawab dalam mengimpor bahan kimia yang digunakan di area pertambangan dan kepentingan pesawat milik Wagner dalam memobilisasi pasukan beserta peralatan temputnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us