Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dubes Sebut Butuh Agen Kemanusiaan dari Indonesia di Perang Sudan

Kondisi Sudan saat ini, 23 April 2023. (dok. KBRI Khartoum)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali, mengungkapkan, pihaknya akan meminta bantuan kemanusiaan terkait konflik yang ada di Sudan. Konflik tersebut juga berimbas pada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sana sehingga mereka dipulangkan.

"Ya, kami memang membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak, terutama bagi mereka yang terluka dan rumah sakit juga," kata dia saat konferensi pers di rumah Duta Besar Sudan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023).

1. Sekitar 40 persen rumah sakit diserang

Yassir menjelaskan, beberapa rumah sakit di Sudan telah terkena serangan. Dia berharap akan ada segera komunikasi yang berlangsung terkait kebutuhan agen kemanusian di sana.

"Saya pikir, lebih dari 40 persen rumah sakit kami telah diserang," katanya.

2. Berharap segera bisa bicarakan permintaan tersebut

385 WNI yang dievakuasi dari Sudan imbas perang saudara di negara tersebut tiba di Asrama Pondok Gede, Jakarta Timur. (IDN Times/Amir Faisol)

Perang antara militer Sudan dan Rapid Support Forces (RSF) sejak 15 April 2023 lalu telah menewaskan ratusan orang. Yassir mengatakan, pihaknya mempunyai daftar perekrutan agen kemanusiaan dari Indonesia yang akan dibicarakan dengan Kementerian Kesehatan Indonesia.

"Saya berharap dapat segera bertemu dengannya (Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin) dan kami akan berusaha mencari dukungan dari saudara-saudara kami dan negara-negara yang tidak bersahabat," katanya.

"Kami telah menerima beberapa dukungan dari beberapa negara, saya pikir di antara mereka sendiri banyak dari Oman dan mungkin Mesir dan saat itu juga," kata dia.

3. Berharap WNI bisa segera kembali ke Sudan

Para WNI yang dievakuasi ke Safe House KBRI Khartoum. (dok. KBRI Khartoum)

Sementara itu, kata dia, WNI di Sudan saat ini sudah seluruhnya dievakuasi. Pasalnya, banyak dari mereka yang berada di Ibu Kota Sudan, Khartoum.

"Mereka sudah dievakuasi dengan kedutaan besar Indonesia di Khartoum. Saya berharap jika kondisi sudah membaik, mereka bisa kembali lagi ke Sudan untuk menuntaskan studi," katanya.

"Mereka belajar di beberapa universitas di Khartoum. Kami menerima banyak pelajar Indonesia karena universitas kami cukup terkenal di kalangan Indonesia," kata Yassir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Deti Mega Purnamasari
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us