Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dukung Penuh Ukraina, Eropa Bakal Beri Bantuan Militer

Bendera Uni Eropa (pexels.com/Marco)
Intinya sih...
  • Eropa berkomitmen penuh mendukung Ukraina dengan bantuan militer untuk perdamaian.
  • Perdana Menteri Inggris meminta AS untuk menyediakan 'penghalang' agar Rusia tidak agresif ke Ukraina.

Jakarta, IDN Times - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menegaskan, Eropa akan berkomitmen penuh untuk mendukung Ukraina dengan bantuan militer. Menurutnya, Ukraina layak mendapatkan perdamaian lewat kekuatan.

"Eropa memberikan bantuan militer sepenuhnya kepada Ukraina," kata von der Leyen, dikutip dari Anadolu, Selasa (18/2/2025).

Menurutnya, Ukraina layak mendapatkan kemerdekaan yang dihormati, kedaulatan, integritas dan jaminan keamanan yang kuat.

Kepala Komisi Uni Eropa juga menegaskan kembali perlunya memperkuat kemampuan pertahanan blok tersebut. Dukungan penuh ini merupakan hasil dari pertemuan darurat di Paris, Prancis.

1. Inggris harap AS mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.(twitter.com/Keir Starmer)

Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meminta Amerika Serikat (AS) untuk menyediakan 'penghalang' untuk mencegah agresi Rusia lebih lanjut ke Ukraina. Starmer menekankan, jaminan keamanan AS adalah satu-satunya cara untuk memastikan perdamaian abadi dan mencegah serangan Moskow di masa mendatang.

Pernyataannya muncul saat Presiden AS Donald Trump dilaporkan terlibat dalam negosiasi jalur belakang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sambil mengecualikan Ukraina dan sekutu Eropa dari diskusi. Ia juga mengharapkan diskusi lebih lanjut dengan sekutu Eropa setelah kunjungannya ke Washington.

"Ini adalah momen eksistensial yang terjadi sekali dalam satu generasi bagi keamanan kita," ujar Starmer menekankan urgensi tindakan terkoordinasi dari Barat.

2. Negara Eropa tambah pengeluaran pertahanan dan kemampuan militer

ilustrasi logo Ukraina dan NATO (unsplash.com/Marek Studzinski)

Inggris terbuka untuk pengerahan pasukan menegaskan kembali posisinya tentang potensi pengerahan pasukan Inggris ke Ukraina sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian di masa mendatang. Starmer menyatakan, setiap langkah tersebut akan bergantung pada kesepakatan perdamaian formal.

Komentarnya mencerminkan konsensus yang berkembang di antara para pemimpin Eropa bahwa negara mereka harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dan kemampuan militer.

"Pembicaraan hari ini di Prancis merupakan langkah awal yang penting dalam menanggapi tantangan itu," kata Starmer, yang menunjukkan adanya perubahan dalam pendekatan Eropa terhadap keamanannya sendiri.

3. Pertemuan Menlu AS dan Rusia di Arab Saudi

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio. (Gage Skidmore from Surprise, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

KTT darurat Eropa ini dilakukan saat Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melakukan pertemuan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Riyadh, Arab Saudi. Pertemuan mereka membahas masalah Ukraina, namun Kyiv tidak diajak.

Dorongan Trump untuk kesepakatan damai yang cepat dengan Rusia telah menimbulkan kekhawatiran di antara para pemimpin Eropa, yang khawatir penyelesaian apa pun yang dicapai tanpa keterlibatan Ukraina dapat menjadi tidak stabil atau bahkan merugikan kedaulatan Kyiv.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us