Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Militer AS: Tentara Israel Siap Tembak Anak-anak Gaza yang Kelaparan

ilustrasi anak gaza (pixabay.com/hosny salah)
ilustrasi anak gaza (pixabay.com/hosny salah)

Jakarta, IDN Times - Militer Israel bersiap untuk menembak mati anak-anak Palestina yang tidak bersenjata di Jalur Gaza. Seorang kontraktor militer Amerika Serikat (AS), yang disewa untuk menjaga lokasi bantuan di Gaza, mengaku dilarang untuk menghalangi tindakan tentara Israel.

Mantan Baret Hijau (pasukan khusus Angkatan Darat AS) dan kontraktor, Anthony Aguilar, mengungkapkan perintah mengerikan dari militer Israel tersebut dalam sebuah wawancara dengan Senator AS Chris Van Hollen yang disiarkan oleh kantornya pada Selasa (29/7/2025).

1. Berawal dari militer Israel yang ingin menertibkan distribusi bantuan

anak-anak Gaza. (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
anak-anak Gaza. (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Aguilar mengatakan, seorang letnan kolonel Israel memerintahkannya untuk menurunkan anak-anak Palestina dari bahu seorang pria, tempat mereka berdiri, agar tidak terhimpit oleh kerumunan orang yang kelaparan yang mencoba mengambil bantuan.

“Seorang pria Palestina telah mengangkat beberapa anak agar mereka dapat naik ke bahunya dan naik ke tanggul karena mereka terhimpit. Dia (perwira Israel) berkata, ‘Suruh anak buahmu untuk menurunkan mereka',” kata Aguilar kepada Van Hollen.

“Saya seperti, ‘kami bisa mengendalikan ini’. Mereka kan anak-anak,” tambah dia.

Petugas Israel itu pun tiba-tiba marah sambil mengancam.

"Turunkan mereka sekarang atau aku yang akan melakukannya,” ujar dia, dikutip dari Middle East Eye.

2. Penembak jitu diperintahkan untuk ambil tindakan

ilustrasi anak gaza (pixabay.com/hosny salah)
ilustrasi anak gaza (pixabay.com/hosny salah)

Aguilar pun mengabaikan ancaman itu. Kemudian, tentara bayaran AS lainnya mengatakan, petugas Israel telah menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan penembak jitu di pangkalan terdekat. Mereka diperintahkan untuk membunuh anak-anak tersebut.

"Salah satu kontraktor adalah orang Amerika yang bisa berbahasa Ibrani berkata, 'Hei. Ia menyuruh para penembak jitu untuk menghabisi anak-anak ini'," kata Aguilar.

Ketika Aguilar mengkonfrontasi kolonel Israel itu, ia menjawab, "Aku akan mengurus ini jika kau tidak melakukannya".

Anak-anak pun akhirnya melarikan diri dari lokasi kejadian. Tetapi, ia telah memberi tahu petugas Israel itu bahwa ia tidak akan mengizinkan pasukan Israel menembak anak-anak.

"Mereka tidak mau berada di sana. Mereka tidak bersenjata. Mereka tidak punya sepatu. Salah satu dari mereka tidak mengenakan pakaian. Mereka kelaparan," katanya.

3. Tidak boleh membantah klien

Eskavator selalu ditemani oleh rombongan militer Israel yang mengawal penggusuran. (instagram.com/btselem)
Eskavator selalu ditemani oleh rombongan militer Israel yang mengawal penggusuran. (instagram.com/btselem)

Setelah insiden itu, Aguilar mengatakan bahwa kepala operasi perusahaan tentara bayaran AS, Safe Reach Solutions (SRS), memanggilnya keluar dan menegurnya.

"Dia menatap wajah saya dan berkata, 'Jangan pernah bilang tidak kepada klien'," ujar Aguilar.

Dia pun memperoleh informasi bahwa mereka dipekerjakan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel. Dia menyadari, secara tidak langsung, mereka bekerja di bawah perintah militer Israel (IDF).

Adapun SRS dijalankan oleh mantan perwira tinggi CIA dan terkait dengan perusahaan ekuitas swasta AS di Chicago. Aguilar mengatakan dia dikontrak oleh perusahaan lain, UG Solutions, tetapi menerima perintah dari SRS.

Aguilar juga menceritakan kepada media lain bahwa ia menyaksikan tentara Israel dan kontraktor militer AS menembaki warga sipil Palestina yang tidak bersenjata dan melakukan kejahatan perang.

"Saya terbuka sekarang karena saya merasa penting bagi rakyat AS untuk mengetahui dari sumber tepercaya dan terpercaya yang ada di sana. Rakyat Amerika perlu tahu apa keterlibatan AS di Gaza," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us