Founder Mango, Isak Andic, Meninggal saat Mendaki Gunung

- Isak Andic, pendiri Mango, meninggal dalam kecelakaan saat mendaki di Katalonia pada usia 71 tahun.
- Andic tergelincir di jalur pendakian dan jatuh ke jurang sedalam sekitar 150 meter, memicu respons darurat besar-besaran.
- Mango berencana ekspansi lebih lanjut di AS dengan membuka sekitar 500 toko secara global pada tahun 2026.
Jakarta, IDN Times - Pendiri dan pemilik merek fashion Mango, Isak Andic, yang berusia 71 tahun, meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan saat mendaki di Katalonia pada Sabtu (14/12/2024). Insiden tersebut terjadi kemarin di dekat Gua Saltpetre di Collbató, tidak jauh dari Barcelona, ketika Andic sedang ditemani keluarganya. Dilansir Forbes, ia tergelincir di jalur pendakian dan jatuh ke jurang sedalam sekitar 150 meter.
1. Andic jatuh saat mendaki di Montserrat, memicu respons darurat besar

Menurut surat kabar El País, Andic sedang bersama putranya dan anggota keluarga lainnya ketika dia terjatuh, yang memicu respons darurat besar-besaran.
Dilaporkan bahwa Andic terjatuh ke jurang sedalam 150 meter saat mendaki di kawasan Pegunungan Montserrat yang terkenal dengan gua-gua dalamnya. Polisi menerima panggilan sekitar pukul 13:00 waktu setempat (12:00 GMT), dan sebuah helikopter serta unit khusus pegunungan dikirim ke lokasi kejadian, lapor El País.
2. Pernyataan penghormatan dari CEO Mango dan pemimpin Spanyol atas kepergian Andic
CEO Mango, Toni Ruiz, menyatakan dalam sebuah pernyataan:
"Kepergiannya meninggalkan kekosongan besar, tetapi kami semua, dalam beberapa hal, adalah warisannya dan bukti atas pencapaiannya. Tugas kita, dan ini adalah penghormatan terbaik yang bisa kita berikan untuk Isak dan yang akan kita wujudkan, adalah memastikan Mango terus menjadi proyek yang diimpikan Isak dan yang akan membuatnya bangga."
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengonfirmasi bahwa Andic meninggal dalam kecelakaan di gua Salnitre de Collbató.
"Segala cinta dan penghormatanku atas kerja keras dan visi bisnisnya yang luar biasa, yang telah menjadikan perusahaan Spanyol ini sebagai pemimpin dunia dalam fesyen," kata Sánchez.
Presiden Pemerintah Catalunya, Salvador Illa Roca, mengatakan bahwa dia "sangat terpukul oleh kehilangan ini" dan menggambarkan Andic sebagai "pengusaha yang berdedikasi" yang "berkontribusi untuk menjadikan Catalunya besar dan memperkenalkannya ke dunia".
3. Perjalanan bisnis Isak Andic dan ekspansi global Mango yang terus berkembang
Andic mendirikan Mango bersama saudaranya, Nahman, di Barcelona pada tahun 1984. Saat ini, Mango memiliki hampir 3.000 gerai di 120 negara. Forbes memperkirakan kekayaan bersih Andic mencapai 4,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp70,2 triliun. Saat meninggal, Andic menjabat sebagai ketua non-eksekutif perusahaan.
Andic lahir di Istanbul, Turki, dan pindah ke Spanyol bersama keluarganya saat berusia 13 tahun ke wilayah Katalonia pada tahun 1960-an. Saat bersekolah di sekolah menengah Amerika di Barcelona, ia mulai menjual kaos kepada teman-temannya, lalu memulai bisnis grosir, menjual pakaian di pasar Jalan Balmes Barcelona sebelum membuka toko.
Mango mencatat penjualan tertinggi senilai 3,39 miliar dolar AS pada tahun 2023 kira-kira setara dengan Rp52,88 triliun dan baru-baru ini berkomitmen untuk ekspansi lebih lanjut di AS dengan berencana membuka sekitar 500 toko secara global pada tahun 2026. Penjualan online juga melonjak hingga sekitar 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp17,16 triliun, yang merupakan yang tertinggi, dan menyumbang sekitar sepertiga dari total pendapatan grup.
Bulan lalu, Mango mengumumkan bahwa mereka telah mencapai target rencana ekspansi AS untuk tahun 2024 lebih awal dari jadwal dan berencana melampaui target tersebut pada akhir tahun. Dengan pembukaan toko di El Paso, Texas, perusahaan kini memiliki 40 toko di AS dan berencana membuka dua toko lagi, sehingga mencapai 42 toko milik sendiri pada akhir tahun 2024.
Pada tahun 2025, Mango berencana memperluas kehadirannya di AS dengan lebih dari 20 toko baru, sehingga total menjadi sekitar 65 toko milik perusahaan. Mango juga memperkirakan akan menggandakan jumlah karyawannya menjadi lebih dari 1.200 orang di seluruh AS pada tahun 2025.