Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hampir 20 Ribu Pria Ukraina Melarikan Diri dari Wajib Militer

Pasukan bersenjata Ukraina di medan perang. (twitter.com/DefenceU)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga laki-laki Ukraina dilaporkan telah meninggalkan negaranya karena menolak diterjunkan ke medan perang pada Jumat (17/11/2023). Mereka pergi ke sejumlah negara tetangga setelah Rusia melancarkan invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022. 

Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, jutaan warga Ukraina terpaksa mengungsi ke berbagai negara di Eropa dan Amerika. Namun, warga laki-laki dewasa usia 18-60 tahun dilarang pergi ke luar negeri mengacu pada martial law.  

1. Mayoritas melarikan diri ke Moldova

Berdasarkan investigasi BBC, terdapat setidaknya 19.740 laki-laki yang melintas secara ilegal ke negara-negara tetangga Ukraina, seperti Rumania, Moldova, Polandia, Hungaria, dan Slovakia untuk menghindari wajib militer dari Februari 2022 hingga Agustus 2023.

Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa 21.113 laki-laki Ukraina sudah tertangkap basah berusaha melarikan diri dari negaranya. Sebanyak 14.313 orang berusaha kabur dengan berjalan atau berenang di perbatasan. Sisanya berjumlah 6800 orang berusaha memalsukan identitasnya untuk menghindari wamil. 

Rute melarikan diri paling populer bagi warga Ukraina adalah melalui perbatasan Moldova sepanjang 1.200 km. Sejak awal perang sampai saat ini, sudah ada 11 ribu pria Ukraina yang melarikan diri secara ilegal ke Moldova. 

2. Skandal suap terjadi di tempat pendaftaran militer

Badan Investigasi Ukraina (SBR) mengungkapkan terdapat dugaan skandal suap di lingkungan Kantor Pendaftaran Militer di sejumlah daerah. Mereka menerima suap untuk membantu warga menghindari mobilisasi dengan menyediakan dokumen paslu. 

Dilansir The Kyiv Independent, biaya dalam memalsukan surat keterangan dokter dan dokumen palsu lainnya, serta bantuan untuk meninggalkan Ukraina bisa mencapai 6.000 dolar AS (Rp92 juta) hingga 10 ribu dolar AS (Rp154,2 juta).

Selain itu, terdapat sejumlah elite politik di Ukraina yang diduga menggunakan posisinya di pemerintahan untuk meninggalkan negaranya. 

Salah satu anggota parlemen Ukraina, Oleksandr Dubinskyi tengah diinvestigasi atas dugaan pemalsuan dokuman untuk pergi ke Spanyol. Ia juga dituduh membantu keluarganya untuk pergi ke luar negeri menghindari wajib militer. 

3. Ukraina mambuat proyek untuk dorong warga masuk militer

Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov mengungkapkan ide untuk mengembangkan proyek mobilisasi pintar agar warga sipil bersedia masuk secara sukarela dalam militer Ukraina. 

"Seseorang memutuskan untuk mengontrol drone atau hanya membantu dalam unit drone perang. Anda dapat menjadi seorang teknisi perang atau seorang pengemudi. Semua peran akan tersedia dalam militer," terangnya, dikutip Deutsche Welle.

"Yang paling penting adalah Anda mendaftar dan lolos serangkaian tes. Anda akan mendapatkan pelatihan dan Anda akan ditempatkan di skuad drone. Anda dapat ditempatkan sesuai dengan peran yang Anda daftar," tambahnya. 

Petugas psikolog militer Ukraina, Andriy Kozinchuk mengatakan bahwa kebijakan tersebut dapat memotivasi warga untuk mendaftar sebagai relawan perang bagi Ukraina. 

"Saya tidak percaya akan pemaksaan terhadap seseorang. Kami akan melawan ini semua dengan menjelaskan kepada orang bagaimana pentingnya mengidentifikasi kepada negara dan mendapatkan pilihan. Jika seseorang tahu yang mereka mau, merek akan berjuang untuk itu," ungkapnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us