Dituduh Menista Ulama, Pria Muslim Nigeria Dibakar oleh Penganut Islam

Bukan kasus pembakaran pertama atas tuduhan menista agama

Jakarta, IDN Times - Polisi Nigeria melaporkan bahwa seorang pria bernama Ahmad Usman, yang berusia 30 tahun, tewas dibakar oleh massa muslim di ibu kota Abuja, Sabtu (4/6/2022). Lelaki tersebut dibakar massa karena dituduh telah menista agama Islam.

Nigeria saat ini sedang mengalami ketegangangan antarumat agama yang dipicu adanya tuduhan penistaan terhadap agama Islam.

1. Kekerasan terjadi setelah berselisih dengan ulama

Melansir Sahara Reporters, kepolisian menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi setelah Usman berselisih dengan ulama muslim di daerah tempat tinggalnya, yang identitas belum diketahui.

Polisi menyampaikan perselisihan itu memicu sekitar 200 massa yang mendukung ulama tersebut mengambil tindakan kekerasan dengan memukul dan membakar Usman.

Petugas yang menerima adanya kerusuhan ini segera menuju lokasi kejadian dan melakukan intervensi. Petugas sempat mencoba menyelamatkan korban dan segera membawanya ke rumah sakit, tapi tidak berhasil ditolong karena menderita luka bakar parah.

Kepolisian memberitahu bahwa saat ini keamanan di daerah tersebut telah berhasil dipulihkan. Masyarakat diberitahu untuk beraktivitas seperti biasa tanpa perlu merasa takut.

Dalam pernyataannya, polisi juga mengecam tindakan main hakim sendiri dan akan menjatuhkan hukuman kepada pelanggar kekerasan ini. Pihak kepolisian telah meluncurkan penyelidikan.

Baca Juga: Diduga Menista Nabi Muhammad, Mahasiswi Nigeria Dibakar sampai Tewas

2. Kejadian serupa juga terjadi bulan lalu

Melansir dari Barron's, perselisihan mengenai agama merupakan hal yang sensitif di Nigeria, yang populasinya hampir terbagi rata antara wilayah selatan yang mayoritas dihuni orang beragama Kristen dan wilayah utara yang sebagian besar muslim.

Bulan lalu, insiden serupa dialami oleh Deborah Samuel, seorang mahasiswa Kristen di kota Sokoto, yang dilempari batu sampai mati kemudian tubuhnya dibakar oleh mahasiswa muslim. Serangan terhadap Samuel dipicu oleh unggahan yang dibuat di media sosial yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad.

Empat hari kemudian, ratusan umat muslim berdemonstrasi di timur laut kota Maiduguri. Mereka menyalakan api unggun di jalan-jalan dan menyerukan agar seorang perempuan Kristen yang dituduh menistakan agama Islam dapat dibunuh.

Beberapa hari setelah insiden tersebut, kerusuhan yang terkait penistaan agama kembali terjadi. Kerusuhan itu terjadi di negara bagian Bauchi dan massa membakar bangunan di wilayah tersebut. Massa beragama Islam ini mengamuk setelah seorang perempuan Kristen bernama Rhoda Jatau dituduh menistakan agama Islam melalui unggahan yang dibuat di media sosial.

3. Skeptis terhadap sistem peradilan

Dituduh Menista Ulama, Pria Muslim Nigeria Dibakar oleh Penganut IslamIlustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Penista agama Islam di wilayah Nigeria bagian utara dapat dijatuhi hukuman, karena wilayah itu menjalankan hukum syariah. Namun, dalam beberapa kasus, mereka yang dituduh menistakan agama dibunuh oleh massa tanpa melalui proses hukum.

Menurut kelompok hak asasi manusia, tindakan persekusi yang sering terjadi di negara itu disebabkan oleh impunitas yang mengakar dan kurangnya kepercayaan pada sistem peradilan pidana. Ketidakpercayaan pada hukum ini membuat kekerasan massa mengalami peningkatan.

Kekerasan massa di Nigeria juga terjadi di luar persoalan yang terkait agama. Bulan lalu, terjadi bentrokan antara operator sepeda motor komersial dengan pedagang di pinggiran kota Abuja yang menewaskan lima orang.

Beberapa hari yang lalu juga terjadi kekerasan massa di Lagos, yang menyebabkan seorang insinyur berusia 38 tahun tewas, dikutip dari BBC.

Baca Juga: Cegah Cacar Monyet Meluas, Nigeria Larang Konsumsi Daging Hewan Liar

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya