Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ilmuwan Klaim Temukan Varian Deltacron, Gabungan Delta dan Omicron

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Seorang peneliti di Siprus telah menemukan jenis virus corona baru yang disebut Deltacron. Dikutip dari Bloomberg, varian ini merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron.

“Leondios Kostrikis, profesor ilmu biologi di Universitas Siprus, menyebutnya strain “Deltacron”, karena tanda genetic yang seperti Omicron dalam genom Delta,” jelas Bloomberg, Sabtu (8/1/2021).

1. Kasus Deltacorn

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Per Sabtu (8/1/2021) lalu, Kostrikis dan timnya telah menemukan 25 kasus terkait virus tersebut. Mereka juga mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah ada lebih banyak kasus dari strain ini atau apa dampaknya.

“Kita akan melihat di masa depan apakah strain ini lebih patologis atau lebih menular atau apakah akan menang melawan dua strain dominan, Delta dan Omicron,” kata Kostrikis dalam sebuah wawancara dengan Sigma TV, Jumat.

Dia menambahkan bahwa ia yakin Omicron akan mengalahkan Deltacron.

2. Omicron sebabkan kasus melonjak

Ilustrasi Lonjakan Kasus Virus COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bloomberg mengatakan para peneliti mengirim temuan mereka pekan lalu ke GISAID, database internasional yang melacak virus.

Varian Deltacron hadir saat Omicron melanjutkan penyebarannya yang cepat ke seluruh dunia, menyebabkan lonjakan kasus COVID-19.

Akibat varian ini, dikutip dari data Universitas Johns Hopkins, pada Jumat, Amerika Serikat (AS) melaporkan rata-rata 600 ribu kasus baru setiap harinya. 

Angka itu meningkat 72 persen dari minggu sebelumnya dan merupakan rekor pandemik.

3. Kasus COVID-19 global

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Perdana)

Per hari ini, Senin (10/1/2021), Worldometers melaporkan sudah ada 307.983.363 kasus COVID-19 di seluruh dunia. Dari total itu, 5.507.283 orang meninggal dunia dan sebanyak 259.628.015 orang sembuh dari COVID-19.

AS berada di peringkat pertama negara yang memiliki kasus terbanyak, yakni dengan 61.263.030 kasus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Hana Adi Perdana
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us