Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

India Turut Rayakan Kamala Harris Terpilih Jadi Wapres AS

Wakil Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Kamala Harris merespon kepada pendukung saat ia tiba untuk reli kampanye 'drive-in' di Fayetteville, North Carolina, Amerika Serikat, Minggu (1/11/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Drake)

Jakarta, IDN Times - Warga India ikut merasakan kegembiraan ketika mengetahui Kamala Harris terpilih jadi Wapres  Amerika Serikat. Harris adalah keturunan India. Dia lahir dari rahim Shyamala Gopalan Harris, imigran dari India yang pindah ke AS ketika masih berusia 19 tahun. 

Warga di desa tempat leluhur Harris, pada Minggu, 8 November 2020, ramai menyalakan petasan untuk merayakan kemenangan perempuan pertama yang duduk sebagai Wapres AS itu. 

Stasiun berita Al Jazeera, Minggu kemarin melaporkan warga di Desa Thulasendrapuram, negara bagian Tamil Nadu, juga memajang poster dan berdoa di kuil. Bahkan, seorang perempuan menuliskan di luar rumahnya dengan bubuk berwarna "Selamat Kamala Harris. Kebanggaan desa kami. Vanakkam (salam) Amerika!"

Arul Mozhi Sudhakar, seorang ibu rumah tangga, mengatakan kemenangan Harris turut menjadi kebanggaan bagi kaum perempuan. Ia mengaku tidak sempat menyaksikan pengumuman ketika capres Joe Biden diproyeksikan berhasil melampaui angka minimal 270 suara elektoral, karena sudah tertidur. Namun, warga di desa itu tidak putus mendoakan untuk kemenangan Harris. 

Paman Harris, Balachandran Gopalan, mengatakan seluruh keluarga besarnya yang tersebar di beberapa negara akan berkumpul di Washington DC untuk menyaksikan pelantikannya pada Januari 2021. 

"Ibunya akan sangat senang. Ia akan meminta Kamala untuk melanjutkan apa yang sudah ia lakukan," ungkap akademisi berusia 79 tahun itu dan dikutip dari kantor berita AFP. 

Lalu, apakah Harris segera kembali mengunjungi India, kampung halaman dari mendiang ibunya?

1. PM Narendra Modi mengatakan pencapaian Harris juga bisa ditiru warga Amerika-India lainnya

Perdana Menteri India Narendra Modi saat Hari Kemerdekaan India pada 15 Agustus 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Keberhasilan Harris dalam pilpres Negeri Paman Sam juga disambut baik oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi. Ia bahkan menyebut di akun media sosialnya kesuksesan mantan Jaksa Agung di California itu merupakan sebuah terobosan. 

"Ini merupakan kebanggaan yang sangat besar tidak hanya untuk chittis (bibi), tetapi juga bagi semua warga India yang bermukim di Amerika," tutur Modi. 

Sejak awal dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Joe Biden, Harris tidak sungkan untuk menyebut latar keluarganya berasal dari India. Ia bahkan sempat mengenang kunjungannya ke Tamil Nadu, tempat bibinya tinggal dulu. 

2. Kamala Harris akan menyuarakan isu-isu sensitif antara India dengan Pakistan

Mantan wakil presiden Joe Biden berbicara dengan Senator Kamala Harris setelah penutupan debat bakal calon presiden Amerika Serikat 2020 dari Demokrat di Houston, Texas, Amerika Serikat, 12 September 2019 (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Blake)

Sementara, menurut paman Harris, G Balachandran, keponakannya itu tidak akan sungkan untuk mengangkat isu yang dianggapnya penting saat mulai menjabat sebagai wapres. Isu tersebut, kata pria yang bekerja sebagai ahli teknologi itu, termasuk hak-hak asasi manusia yang terjadi di India. 

"Dia akan menyuarakan pendapatnya bila tergerak oleh sesuatu. Bisa saja ada orang yang memintanya untuk tidak menyampaikan hal tertentu, tetapi ia akan mengatakan 'maaf tapi saya harus mengatakan ini," kata Balachandran mengenai keponakannya itu. 

Ia memastikan keponakannya itu tidak akan diam bila tak setuju terhadap satu isu tertentu di India. Hal itu tidak lepas dari didikan mendiang ibunya yang juga merupakan aktivis HAM dan ahli bio medis. 

Dalam isu menyangkut India, Joe Biden dan Kamala Harris sepakat mendorong agar pemerintah India memulihkan hak-hak sipil dan politik di Kashmir. Ia sudah mengindikasikan sikap tidak setujunya ketika pada 5 Agustus 2019 lalu, pemerintah India mengakhiri status khusus Jammu dan Kashmir. Ketika ditanya oleh media mengenai isu tersebut, Harris mengatakan akan terus memantau perkembangan di sana. 

Keputusan itu diambil oleh PM Modi karena ingin agar Jammu dan Kashmir terintegrasi dengan India. Kebijakan tersebut membuat publik di India berang. 

"Jangan Anda pikir karena India sudah memberlakukan satu kebijakan, maka ia akan tetap diam. Ia sudah pernah menyuarakan pendapatnya mengenai isu Kashmir," tutur dia lagi. 

3. Joe Biden dan Kamala Harris diprediksi akan dilantik pada 20 Januari 2021

Calon presiden Amerika Serikat Joe Biden yang ditemani oleh calon wakil presiden Amerika Serikat Kamala Harris (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Baria)

Stasiun berita BBC melaporkan meski Joe Biden dan Kamala Harris sudah diproyeksi akan menjadi pemimpin AS selanjutnya, bukan berarti mereka langsung bisa pindah ke Gedung Putih. Suara-suara yang masuk akan disertifikasi lebih dulu di semua negara bagian. Proses itu biasanya memakan waktu beberapa pekan ke depan. 

Di dalam konstitusi AS, tertulis, periode pemerintahan yang baru dimulai pada 20 Januari 2021 siang hari pukul 12:00. Seremoni pelantikan akan dilakukan di ibu kota Washington DC. 

Presiden dan wapres yang baru akan diambil sumpahnya di depan Ketua Hakim MA. Sehingga, keduanya diprediksi baru dilantik pada Januari 2021 mendatang. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Anata Siregar
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us