Inggris Siapkan Dana 77,1 Juta Pound Sterling untuk Atas Krisis Iklim

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meresmikan paket kebijakan internasional terkait iklim sebagai warisan dari COP26 Glasgow di COP27 Mesir. Kebijakan ini sekaligus menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung negara-negara lain di isu perubahan iklim.
Paket kebijakan ini termasuk 65,5 juta pound sterling untuk inovasi teknologi hijau, serta komitmen Inggris untuk pendanaan iklim internasional sebanyak 11,6 miliar pound sterling hingga 2025.
1. Komitmen Inggris untuk atasi perubahan iklim

Sunak menegaskan, Inggris tetap berkomitmen untuk pendanaan iklim internasional sebanyak 11,6 miliar pound sterling hingga tahun 2025.
Pemerintah Inggris juga memahami dampak berbahaya dari perubahan iklim yang telah dirasakan negara-negara di berbagai belahan dunia, sehingga berkomitmen untuk meningkatkan pendanaan untuk adaptasi dari 500 juta pound sterling pada 2019 menjadi 1,5 miliar pound sterling pada 2025.
2. Sunak minta semua negara berkomitmen dengan janjinya

Dalam pidatonya, Sunak menekankan bahwa semua negara harus menepati janjinya untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon.
"Seluruh dunia berkumpul di Glasgow dan memiliki satu kesempatan terakhir untuk membuat rencana pembatasan kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat. Pertanyaan untuk kita hari ini adalah bisakah kita secara kolektif memenuhi janji tersebut?" ujar Sunak.
"Saya percaya kita bisa. Dengan menghormati janji yang kita buat di Glasgow, kita dapat menjadikan perjuangan melawan perubahan iklim sebagai misi global untuk penciptaan lapangan kerja sekaligus pertumbuhan ekonomi yang bersih," lanjutnya.
3. Inisiatif Inggris agar negara anggota meninjau kembali komitmen COP

Sunak juga memimpin acara peluncuran Forest and Climate Leaders’ Partnership. Sejauh ini 20 negara telah tergabung dalam grup tersebut, yang akan bertemu dua kali setiap tahun untuk meninjau komitmen yang telah dibuat pada COP26 terkait deklarasi Forest and Land Use.
"Peninjauan komitmen bertujuan untuk menghentikan dan mengembalikan kehilangan tutupan hutan pada 2030, melalui pembangunan berkelanjutan dan transformasi daerah terpencil yang inklusif," sebut keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, yang diterima IDN Times, Kamis (10/11/2022).
Sunak juga menyampaikan, alokasi 65,5 juta pound sterling untuk Clean Energy Innovation Facility yang dapat mendanai peneliti dan ilmuwan di negara berkembang untuk mendorong akselerasi menuju pengembangan teknologi bersih.