Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Strategi Kamal Harris jika Trump Klaim Menangi Pemilu Lebih Awal

Donald Trump. (x.com/@TrumpWarRoom)

Jakarta, IDN Times - Tim kampanye Kamala Harris telah mempersiapkan strategi jika Donald Trump mengklaim kemenangan secara prematur dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024.

Partai Demokrat AS menyiapkan rencana cepat di media sosial dan televisi untuk mengantisipasi kejadian serupa seperti pemilu 2020.

Para pengamat pemilu memperingatkan penghitungan suara resmi bisa membutuhkan beberapa hari. Hal ini bisa terjadi jika ada permintaan penghitungan ulang di beberapa wilayah penting.

"Kami telah mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan jika Trump mencoba mempengaruhi media dan menyesatkan masyarakat Amerika," kata Harris saat berbincang dengan ABC, Rabu (30/10/2024).

Dilansir Reuters pada Sabtu (2/11/2024), Komite Nasional Demokrat (DNC) akan segera hadir di televisi untuk memberikan informasi yang akurat dan menggerakkan jaringan pendukungnya melawan klaim sesat.

1. Trump tak pernah akui kekalahan 2020

Peristiwa 2020 masih membekas saat Trump mengumumkan kemenangan tiga hari sebelum hasil resmi diumumkan media. Hingga kini Trump terus menolak menerima kekalahannya dan bersikeras mengklaim bahwa ada kecurangan sistematis dalam pemilu tersebut.

Steve Bannon, pendukung setia Trump yang baru dibebaskan dari penjara federal, mendorong strategi serupa.

"Dia perlu segera mengumumkan kemenangannya," kata Bannon kepada reporter New York Times.

Seorang pejabat senior pendukung Harris memprediksi, Trump akan kembali mengklaim kemenangan sebelum waktunya. 

"Namun, itu tidak akan berhasil. Dia (Trump) telah mencoba itu sebelumnya dan gagal," ujar pejabat tersebut, dilansir dari CNBC.

Pemenang pemilu AS biasanya diumumkan media utama setelah menganalisis data resmi dari petugas pemilu. Meski kandidat kadang menyatakan menang sebelum pengumuman resmi, sangat tidak lazim melakukannya ketika hasil belum jelas.

2. Kuatnya kendali Trump atas Republik bikin perlawanan internal sulit

Trump kini mengendalikan penuh Partai Republik dibanding beberapa tahun lalu.

"Dominasinya atas partai sangat kuat dan kami belum melihat tanda-tanda perlawanan dari pejabat partai," ungkap Chip Felkel, pengamat politik Republik yang mengkritisi Trump.

Kubu Trump dan pendukung Republiknya telah mempersiapkan landasan untuk menggugat jika kalah. Mereka berencana menggunakan narasi bahwa pemilih asing memilih Demokrat secara ilegal. Mereka juga telah menyiapkan pengacara untuk menggugat hasil pemilu.

Dalam berbagai pidato kampanyenya, Trump kerap menekankan pentingnya menang dengan selisih besar agar tidak bisa dicurangi. Pekan ini, dia juga membuat tuduhan tanpa bukti tentang kecurangan masif dalam pemungutan suara di negara bagian kunci, Pennsylvania.

3. Survei memprediksi Harris menang tipis dari Trump

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (twitter.com/@KamalaHarris)

Survei terakhir The Times dan YouGov memperkirakan Harris unggul tipis di wilayah-wilayah krusial untuk meraih Gedung Putih.

"Data kami menunjukkan Kamala Harris berpeluang menjadi presiden perempuan pertama Amerika dengan kemenangan tipis di beberapa wilayah," kata David Charter dari The Times AS, dilansir dari The Independent.

Harris dan Trump mengakhiri masa kampanye dengan menggelar pertemuan akbar di Wisconsin untuk merebut suara di wilayah tradisional Demokrat. Sementara itu, Trump masih menghadapi tuntutan hukum di Washington DC dan Atlanta terkait upayanya menggagalkan hasil pemilu 2020.

Bill Bean, donatur Trump yang terkadang mengkritik mantan presiden tersebut, berharap salah satu kandidat bisa menang telak. Menurutnya, kemenangan dengan selisih besar akan lebih mudah diterima semua pihak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us