Iran Seret Diplomat Swedia ke Pengadilan, Dituduh Mata-mata Israel

Jakarta, IDN Times - Iran memulai persidangan terhadap Johan Floderus, diplomat Swedia yang bekerja untuk Uni Eropa (UE), pada Sabtu (9/12/2023). Floderus ditangkap pada 17 April tahun lalu di Bandara Internasional Teheran saat berlibur di Iran atas tuduhan spionase.
Dia ditahan di Penjara Evin di Teheran, penjara terkemuka di negara itu bagi tahanan politik dan pembangkang. Swedia dan UE telah menyerukan pembebasannya.
1. Dituduh membantu Israel dan Swedia

Dilansir DW, Iran menuduh Floderus melakukan tindakan ekstensif terhadap keamanan negara dan menjadi mata-mata untuk Israel. Jaksa mengklaim Floderus mengumpulkan informasi tentang program nuklir Iran dan mengerjakan proyek subversif untuk membantu Israel.
Jaksa juga menuduh Floderus telah membangun jaringan agen intelijen Swedia di Iran dan menjalin hubungan dengan Mujahidin-e-Khalq (MEK). Kelompok tersebut berupaya menggulingkan pemerintah Iran dan telah menempatkannya sebagai organisasi teroris.
Dia juga didakwa melakukan "korupsi di muka bumi", salah satu kejahatan paling serius di Iran yang dapat membawa hukuman mati. Keputusan dalam kasus ini diharapkan keluar pada 19 Desember.
2. Seruan pembebasan

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, memperbarui seruan kepada Iran untuk membebaskan diplomat tersebut, dan menambahkan Brussels sedang mengejar rincian lebih lanjut.
“UE terus mentransmisikan agar Johan Floderus segera dibebaskan. Saya terus-menerus mengangkat kasus ini di setiap kesempatan dan menghubungi pihak berwenang Iran, setelahnya, meminta pembebasannya,” kata Borrell, dilansir The Times of India.
"Kami mencari klarifikasi dan informasi lebih lanjut dari mereka, melalui koordinasi erat dengan pihak berwenang Swedia yang memikul tanggung jawab konsuler,” tambahnya.
Pengadilan Iran pada September menyebut Floderus telah melakukan kejahatan. Namun, Borrell mengatakan diplomat itu tidak bersalah, dan tidak ada alasan untuk menahannya.
"Hari ini adalah Hari Hak Asasi Manusia Internasional, dan pada hari ini, kami menuntut pembebasan Johan. Hari ini adalah 602 hari sejak dia ditahan secara ilegal," kata kelompok advokasi Free Johan Floderus, yang terdiri dari keluarga dan teman Floderus.
“Tidak ada dasar apa pun untuk menahan Johan Floderus, apalagi membawanya ke pengadilan,” kata Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom.
3. Iran dituduh sengaja menahan warga asing untuk sandera

Beberapa pemerintah, kelompok hak asasi manusia, dan keluarga pemegang paspor asing yang ditahan oleh Iran menuduh penahanan sebagai diplomasi penyanderaan, sebagai upaya mendapatkan konsesi dari negara lain.
Hubungan diplomatik antara Swedia dan Iran memburuk pada 2019, ketika Swedia menahan mantan pejabat Iran Hamid Nouri. Swedia kemudian menjatuhi hukuman seumur hidup terhadap Nouri pada tahun lalu.
Mantan pejabat Iran itu dituduh berperan dalam eksekusi massal terhadap pembangkang politik di Iran pada 1988. Pemerintah Iran telah menuntut pembebasan Nouri.