Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Italia Bebaskan Terduga Kejahatan Perang Libya

ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)
Intinya sih...
  • Pemerintah Italia membebaskan Ossama al-Masri, yang diduga terlibat kejahatan perang Libya.
  • ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap al-Masri dan mempertanyakan pembebasannya oleh Italia.
  • Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Piantedosi memerintahkan pengusiran al-Masri atas alasan keamanan yang mendesak.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Italia membebaskan Ossama al-Masri, salah satu panglima perang Libya yang diduga merupakan tersangka kejahatan perang Libya. Pembebasan itu dilakukan pada Selasa (21/1/2025).

Ossama al-Masri atau Osama Almasri Njeem juga direktur pusat penahanan di Mitiga, dekat Triopoli. Amnesty International menyebut bahwa di tempat itu terjadi pelanggaran mengerikan yang dilakukan dengan impunitas total.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap al-Masri. Mereka menuduhnya telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang membuatnya bisa dipenjara seumur hidup.

1. Al-Masri dibebaskan tanpa memberitahukan kepada ICC

Ilustrasi (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Pihak Italia sebenarnya telah menahan al-Masri pada Minggu (19/1/2025) di Turin. Dia menghadiri pertandingan sepak bola Juventus melawan Milan. Penahanan dilakukan setelah menerima informasi dari ICC yang bermarkas di Den Haag, Belanda.

Dilansir BBC, tapi ICC mengatakan bahwa al-Masri dibebaskan tanpa pemberitahuan sebelumnya, atau konsultasi terlebih dahulu.

Dia diterbangkan kembali ke Tripoli dengan pesawat milik pemerintah Italia. Dalam foto yang beredar di media, al-Masri dikerumuni orang-orang yang bergembira menyambutnya dengan sorak-sorai dan kembang api seperti pahlawan.

Media Italia mengutip sumber Kementerian Dalam Negeri bahwa al-Masri dibebaskan karena masalah teknis hukum.

2. ICC mencari penjelasan dari Italia

Al-Masri dicari atas berbagai tuduhan kejahatan, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan seksual dan penyiksaan yang dilakukan sejak 15 Januari 2015. Dia diyakini bertanggung jawab atas pusat penahanan Mitiga.

Dilansir Al Jazeera, ICC melakukan penyelidikan dugaan kejahatan serius di Libya sejak perang saudara pada 2011. Dalam sebuah pernyataan, ICC mengatakan bahwa pihaknya mendesak Italia untuk memperoleh verifikasi atas penangkapan dan pembebasan al-Masri.

"Pengadilan mengingatkan kembali tugas semua (negara anggota) untuk bekerja sama sepenuhnya dengan ICC dalam penyelidikan dan penuntutan kejahatan," kata ICC.

3. Anggota senat Italia kecewa dengan keputusan pemerintah

Pembebasan al-Masri itu telah menimbulkan pertanyaan, baik itu dari ICC atau dari anggota parlemen Italia. Pada Kamis (23/1/2025), Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Piantedosi mengatakan kepada parlemen bahwa dia yang memerintahkan pengusiran al-Masri.

Dilansir ABC News, Piantedosi mengatakan bahwa atas alasan keamanan yang mendesak, dia memerintahkan pengusiran mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh orang tersebut. Dia menolak menjelaskan lebih rinci terkait alasannya.

Para senator Italia menyatakan kekecewaan karena Roma mengabaikan kewajiban menyerahkan al-Masri kepada ICC. Mereka menyerukan agar Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni menanggapi pertanyaan parlemen dalam sidang terbuka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us