Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jepang: Jalanan Kyoto Terendam Banjir Akibat Pipa Air Bocor

Potret kota Kyoto di Jepang. (unsplash.com/Pourya Gohari)
Potret kota Kyoto di Jepang. (unsplash.com/Pourya Gohari)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah kota Kyoto di Jepang bagian barat akan mempertimbangkan kembali metode dan waktu pemeriksaan rutin pipa air bawah tanah. Langkah tersebut diambil untuk mencegah kembali kerusakan setelah kebocoran pada 30 April 2025.

Pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm pecah. Akibatnya, air menyembur dan membanjiri jalan raya nasional di dekat Persimpangan Takakura di Distrik Shimogyo. Merespons hal itu, pemerintah kota melakukan penghentian lalu lintas di dekat lokasi kejadian dan pipa pun diganti sore harinya, dilansir NHK News.

1. Kronologi insiden pipa bocor

Kebocoran pertama kali dilaporkan pada Rabu (30/4/2025) pukul 03.30 pagi waktu setempat, ketika seorang pejalan kaki melihat air meluap di tempat penyeberangan. Setelah diselidiki, pihak berwenang menemukan lubang sekitar 900 cm persegi di bagian atas, dengan tekanan air yang diberikan pada bagian yang berkarat dan terkorosi menyebabkan pipa pecah.

Meskipun banjir melanda, pasokan air kota tetap tidak terpengaruh. Tetapi, untuk mencegah potensi kontaminasi, enam truk dikirim untuk menyediakan air bersih bagi warga yang terkena dampak.

Sebelumnya, para pejabat memperingatkan bahwa air keruh dapat mencemari air keran di 6.500 bangunan dan rumah di daerah sekitarnya.

Kontrol lalu lintas yang diberlakukan di jalan nasional selama sekitar 19 jam, dicabut pada pukul 23.50 waktu setempat.

2. Tidak ditemukan masalah selama pemeriksaan rutin pada Januari

Pejabat di Biro Penyediaan Air dan Pembuangan Limbah Kota Kyoto menduga, insfrastruktur yang sudah tua menjadi penyebabnya. Pipa yang rusak telah dipasang pada 1959, yang seharusnya sudah diganti selang 60 tahun.

Pipa itu dijadwalkan untuk diganti pada November 2025. Namun, insiden tersebut mempercepat rencana pengerjaan.

Pada akhir Januari, para pejabat melakukan pemeriksaan pipa sebagai bagian dari pemeriksaan tahunan mereka terhadap pipa tersebut untuk mendeteksi kebocoran. Namun, mereka tidak menemukan masalah.

3. Pipa air yang menua telah menjadi masalah di Jepang

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Insiden tersebut menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh infrastruktur yang menua di daerah perkotaan. Begitu pula dengan pentingnya pemeliharaan dan peningkatan yang tepat waktu untuk mencegah gangguan tesebut.

Dilansir Asahi Shimbun, pipa air yang menua telah menimbulkan masalah di seluruh Jepang. Menurut kementerian pertanahan, dari sekitar 740 ribu km pipa air yang dikelola pemerintah daerah dan pemasok lain di seluruh negeri, 176 ribu km atau 23,6 persen telah melewati masa pakai hukum 40 tahun pada 2022.

Namun, pembaruan berjalan lambat karena banyak pemerintah daerah yang memiliki sumber daya terbatas. Pada 2022, hanya 4.800 km pipa air atau sekitar 0,64 persen dari total panjang yang diganti.

Diperkirakan ada sekitar 8.800 km pipa harus diganti setiap tahun, jika semua pipa air yang telah digunakan selama lebih dari 40 tahun akan diperbarui selama 20 tahun mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us