Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kanada Selidiki Keterlibatan India dalam Pembunuhan Aktivis Sikh

Ilustrasi bendera Kanada (unsplash.com/Jason Hafso)
Ilustrasi bendera Kanada (unsplash.com/Jason Hafso)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan negaranya tengah menyelidiki dugaan keterlibatan mata-mata pemerintah India dalam kasus pembunuhan seorang aktivis Sikh terkemuka di Kanada pada Juni lalu. 

Dilansir Al Jazeera, aktivis Sikh bernama Hardeep Singh Nijjar ditembak mati di luar kuil Sikh di Surrey, provinsi British Columbia, Kanada pada 18 Juni.

1. India sebut tudingan Kanada tidak masuk akal

Berbicara di Parlemen pada Senin (18/9/2023), Trudeau mengatakan ia telah menyampaikan keprihatinan mendalam soal kasus itu ke Perdana Menteri India Narendra Modi di KTT G20 di New Delhi awal bulan ini.

“Keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada di tanah Kanada merupakan pelanggaran kedaulatan kami yang tidak dapat diterima,” kata Trudeau dilansir Al Jazeera.

“Dengan sekuat tenaga, saya terus mendesak pemerintah India untuk bekerja sama dengan Kanada untuk menyelesaikan masalah ini.”

Kementerian Luar Negeri India lantas membantah tudingan itu. Menurutnya, tuduhan ini tidak masuk akal dan telah ditolak PM Modi ketika bertemu Trudeau di New Delhi.

“Tuduhan keterlibatan Pemerintah India dalam tindakan kekerasan apa pun di Kanada tidak masuk akal dan beralasan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa, dikutip dari Reuters.

2. Kanada usir diplomat India

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan bahwa pemerintah telah mengusir seorang diplomat India, yang juga kepala badan intelijen eksternal India di Kanada, atas tuduhan tersebut.

Tudingan pada Senin ini muncul ketika hubungan India-Kanada terlanjur tegang akibat berbagai isu, termasuk berhentinya kesepakatan dagang dan aktivisme kelompok Sikh di Kanada yang dikenal luas.

Di sela-sela KTT G20, Modi menegur Trudeau soal protes orang-orang Sikh di Kanada. Sebab, kelompok itu disebut mempromosikan separatisme. New Delhi juga menuding Ottawa melindungi kelompok ekstrimisme itu, dikutip dari Al Arabiya.

3. India tawarkan hadiah bagi warga yang membantu penangkapan aktivis Sikh

Dilansir Al Jazeera, surat kabar Globe and Mail dan media lainnya melaporkan bahwa Nijjar telah ditetapkan sebagai “teroris” oleh Badan Investigasi Nasional Kontra-terorisme (NIA) India. 

Pemimpin Sikh itu dituding berkonspirasi untuk membunuh seorang pendeta Hindu di Punjab. NIA juga pernah memberi hadiah senilai $16.200 (sekitar Rp249 juta) kepada warga yang memberi informasi mengarah ke penangkapannya.

Aktivis tersebut juga terlibat dengan kelompok bernama “Sikh untuk Keadilan”. Organisasi ini mendorong pembentukan negara Sikh yang merdeka di India, yang ditolak mentah-mentah oleh New Delhi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Syahreza Zanskie
EditorSyahreza Zanskie
Follow Us