Keluarga Presiden Filipina Tegang, Duterte Desak Marcos Mundur

Jakarta, IDN Times - Putra dari mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sebastian Duterte, mendesak agar Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos mundur. Sebastian Duterte menganggap Bongbong adalah sosok malas dan tidak peduli dengan orang lain.
Dilansir dari GMA News, Kamis (1/2/2024), Sebastian yang juga menjabat sebagai Wali Kota Davao mengisyaratkan bahwa keretakan sedang terjadi di antara dua keluarga yang memiliki pengaruh politik di Filipina tersebut.
“Ada peningkatan kejahatan karena operasi yang ditetapkan ayah saya (Duterte), dilonggarkan oleh pemerintahan Marcos Jr,” kata Sebastian.
“Marcos Jr juga membahayakan warga Filipina dengan mengizinkan orang-orang Amerika masuk, dengan adanya perluasan akses bagi Amerika Sereikat di pangkalan militer Filipina,” ucap dia.
1. Menentang keputusan Bongbong yang ingin berunding dengan pemberontak
Selain itu, Sebastian menentang keputusan Bongbong yang ingin membuat perundingan damai dengan para kelompok pemberontak.
“Marcos tidak tahu apa-apa soal penderitaan rakyat Filipina yang tinggal di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak,” tutur Sebastian.
“Anda malas dan kurang peduli dengan orang lain. Itulah sebabnya kami tidak suka,” cetusnya lagi.
2. Putri Duterte jadi wakil Bongbong di pemerintahan

Di samping itu, putri Duterte yakni Sara Zimmerman Duterte, saat ini menjabat sebagai wakil presiden.
Sampai saat ini, belum ada komentar dari Bongbong maupun Istana Malacanang atas komentar Sebastian tersebut.
Dengan adanya keretakan di dua keluarga ini, dukungan jelang pemilu sela dan pemilu kongres tahun depan pun dikhawatirkan akan terdampak.
3. Bongbong gantikan Duterte pada 2022
Kebalikan dengan Duterte, Bongbong terlihat lebih condong dan dekat dengan Presiden AS Joe Biden. Sementara Duterte selama memimpin, ia lebih condong ke China dan Rusia.
Bongbong sendiri menggantikan Duterte pada 2022, yang kala berkampanye akan mengubah haluan ekonomi Filipina setelah pandemik COVID-19 dan mengentaskan kemiskinan di negara tersebut.