Kemlu: Seorang WNI Ditangkap di Malaysia, Terkait Kasus Penembakan PMI

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan satu warga Indonesia ditangkap oleh Polisi Malaysia. Menurut keterangan Kepolisian Selangor, WNI itu ditangkap pada 31 Januari 2025 lalu terkait peristiwa penembakan lima PMI Tanjung Rhu, Banting.
"WNI tersebut memasuki Malaysia dengan visa turis. Dia ditahan untuk membantu investigasi," ujar Judha di dalam keterangan tertulis pada Senin (3/2/2025).
Menurut diplomat senior itu, hingga saat ini, pihaknya belum menerima notifikasi kekonsuleran atas penangkapan satu WNI tersebut. "KBRI telah mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah untuk meminta penjelasan dan akses kekonsuleran bagi WNI yang dimaksud," katanya.
Dilansir dari Harian Metro, WNI yang ditangkap itu berusia 35 tahun. Ia ditahan sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Kepolisian Selangor disebut masih membidik satu WNI lainnya.
Kepala Kepolisian Selangor, Hussein Omar Khan mengatakan dokumen penyelidikan soal PMI yang keluar secara ilegal sudah hampir rampung dan dapat diserahkan wakil jaksa pada pekan depan.
1. WNI yang ditangkap diduga jadi pihak yang antar 3 PMI ke rumah sakit

Sementara, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Malaysia, Hermono, membenarkan satu WNI sudah ditangkap oleh otoritas Negeri Jiran. WNI itu, kata Hermono, diduga menjadi pihak yang mengantar tiga PMI ke Rumah Sakit Serdang.
KBRI di Kuala Lumpur, kata Hermono, akan mengirimkan nota untuk meminta akses untuk mengetahui identitas dan perannya dalam kasus penembakan lima PMI tersebut.
2. Sejumlah aparat APMM dibebastugaskan sementara

Sejumlah petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang terlibat dalam penembakan PMI pada 24 Januari 2025 sudah dibebastugaskan sementara. Hal itu untuk keperluan penyelidikan aparat.
"APMM telah menyatakan bersedia bekerja sama dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dalam proses investigasi. Untuk keperluan penyelidikan, aparat APMM yang berpatroli di malam kejadian telah dibebastugaskan," ujar Judha.
Sebelumnya, Kepala Polisi Negara Bagian Selangor, Hussein Omar Khan, mengklaim berdasarkan investigasi awal, terungkap penembakan itu terjadi demi mempertahankan diri. Menurut laporan yang diterima Hussein, kapal patroli APMM ditabrak empat kali oleh kapal lain, yang diduga kapal itu ditumpangi pekerja migran lainnya.
"Petugas melepaskan beberapa kali tembakan ke arah kapal tersangka sebagai bentuk pertahanan diri," klaim Hussein, seperti dikutip dari harian The News Straits, pada 28 Januari 2025 lalu.
3. PMI yang ditembak tewas akibat tembakan di bagian leher

Judha mengatakan, pihaknya juga sudah menerima hasil autopsi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tewas ditembak petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Hasilnya, PMI berinisial B itu tewas akibat luka tembak di bagian leher.
"Korban terkena gunshot wound to the neck," ujar Judha kepada IDN Times melalui pesan pendek, Rabu kemarin.
Namun Judha mengaku tak tahu apakah luka tersebut akibat tembakan jarak dekat atau bukan. "Yang tertulis di sertifikat autopsi hanya menyebutkan penyebab kematian," kata dia.
Judha mengatakan, dirinya sudah sampai di Pekanbaru untuk mendampingi pemulangan jenazah B ke Pulau Rupat, Riau. Di sisi lain, empat PMI lainnya sedang dirawat di dua rumah sakit berbeda.