Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korsel Sebut Korut Kirim Tentara ke Rusia, Menyamar Jadi Pekerja Bangunan

Bendera Korea Utara. (pixabay.com/outsideclick)
Bendera Korea Utara. (pixabay.com/outsideclick)
Intinya sih...
  • Sudah ada 10 ribu pasukan Korut di Rusia
  • Anggota Parlemen Korsel, Lee Seong-kweun, mendapatkan informasi dari Badan Intelijen Korsel.
  • Korut menerima bantuan finansial, teknologi militer, makanan, dan suplai energi dari Rusia sebagai imbalan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel), pada Selasa (4/11/2025), mengungkapkan bahwa terdapat 5 ribu tentara Korea Utara (Korut) yang dikirim ke Rusia sejak September. Ribuan tentara itu disamarkan menjadi pekerja konstruksi di Rusia. 

“Terdapat tanda-tanda bahwa Korut menggelar latihan dan seleksi personel militer dalam mempersiapkan pasukan tambahan untuk diterjunkan ke medan perang,” terangnya, dikutip dari The Moscow Times.

Dalam setahun terakhir, hubungan Rusia dan Korut semakin erat. Kedua negara sudah menyetujui perjanjian pertahanan dan mengakui soal pengiriman militer Korut ke Rusia. 

1. Sudah ada 10 ribu pasukan Korut di Rusia

Anggota Parlemen Korsel, Lee Seong-kweun mengaku mendapatkan informasi dari Badan Intelijen Korsel soal tentara Korut di Rusia. Ia mengaku menerima kabar sudah terdapat 10 ribu personel militer Korut yang diterjunkan ke Rusia. 

Sementara itu, sudah ada setidaknya 600 tentara Korut yang tewas dalam perang Ukraina. Sedangkan ribuan dari tentara Korut mengalami luka-luka usai menghadapi tentara Ukraina. 

Sejumlah analis menyebut, Korut menerima bantuan finansial, teknologi militer, makanan, dan suplai energi dari Rusia sebagai imbalan. Perjanjian dengan Rusia ini telah membantu ekonomi Korut. 

2. Inggris sebut tentara Korut membantu serangan Rusia ke Ukraina

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris menyebut, personel militer Korut sudah membantu secara langsung serangan ofensif Rusia ke Ukraina. Tentara Korut itu ikut melancarkan serangan di Sumy, Ukraina lewat Kursk Oblast. 

Dilansir United24, operator drone asal Korut sudah membantu pasukan Rusia untuk meluncurkan roket ke target di Sumy. Mereka bertugas untuk meningkatkan presisi dari roket yang diluncurkan oleh Rusia ke Ukraina. 

Korut diduga menggunakan perang ini untuk meningkatkan kapabilitas militernya dan kemampuan dalam mengoperasikan drone. Sementara, keputusan pengiriman tentara Korut ke Ukraina membutuhkan izin langsung dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

3. Tentara Korut yang ditawan Ukraina minta dikirim ke Korsel

Pada saat yang sama, beberapa tentara Korut yang ditangkap oleh Ukraina mengaku meminta untuk dikirimkan ke Korsel. Mereka mengaku tidak ingin dipulangkan ke negara asalnya. 

Otoritas Ukraina sedang berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk memastikan penanganan tawanan perang sudah sesuai dengan Konvensi Jenewa. Kemhan Korsel masih belum memberikan komentar soal kesediaan menerima tentara Korut dari Ukraina. 

Sementara, intelijen Ukraina menemukan bahwa kondisi tentara Korut di Rusia cukup memprihatinkan. Sebelumnya, tentara Korut juga mengalami kekalahan besar saat melawan tentara Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

KPK Sebut Kasus Haji Era Yaqut Tak Mudah, Harus Kedepankan HAM

06 Nov 2025, 09:17 WIBNews