Korut Ancam Luncurkan Serangan Nuklir jika Diprovokasi

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa Pyongyang tidak akan ragu melancarkan serangan nuklir jika musuh memprovokasi mereka dengan senjata nuklir.
Pernyataan itu disampaikan Kim saat ia bertemu dengan tentara di bawah biro rudal militer pada Rabu (20/12/2023), sehubungan keberhasilan latihan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) baru-baru ini.
“Dia (Kim) mengatakan bahwa aktivitas militer tegas yang dilakukan oleh perusahaan kali ini…adalah…penjelasan yang jelas tentang mode perlawanan ofensif dan evolusi strategi nuklir serta doktrin DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) untuk tidak ragu-ragu bahkan melakukan serangan nuklir ketika musuh memprovokasi dengan nuklir,” lapor media pemerintah KCNA pada Kamis (21/12/2023).
1. Korut meluncurkan ICBM untuk mengukur kesiapan perang nuklirnya
Pada kesempatan tersebut, Kim juga menekankan bahwa hak kedaulatan suatu negara hanya dapat dijamin melalui kekuatan militer yang kuat.
“Merupakan kemampuan pertahanan sejati dan pertahanan perdamaian abadi untuk memiliki kemampuan nyata dalam melakukan serangan pendahuluan terhadap musuh di mana pun dan dalam postur perang, membuat musuh mana pun merasa takut,” ujarnya.
Korea Utara sebelumnya mengatakan, peluncuran ICBM berbahan bakar padat Hwasong-18 pada Senin (18/12/2023) itu, bertujuan untuk mengukur kesiapan perang nuklirnya seiring dengan meningkatnya permusuhan Amerika Serikar (AS). Tindakan tersebut langsung memicu kecaman dari Washington dan sekutu.
Peluncuran ini merupakan uji coba ICBM kelima yang dilakukan Korea Utara pada tahun ini, jumlah tertinggi yang pernah tercatat dalam satu tahun.
2. Rudal Korut terbang lebih dari seribu km
Dilansir Yonhap, Korea Utara mengatakan rudal tersebut terbang sejauh 1.002,3 kilometer selama 4.415 detik pada ketinggian maksimum 6.518,2 km sebelum jatuh di Laut Timur.
Para ahli mengatakan rudal tersebut akan terbang lebih dari 15 ribu km, cukup panjang untuk menyerang wilayah mana pun di benua Amerika, jika ditembakkan pada lintasan normal.
Peluncuran ICBM Korea Utara terjadi di tengah penguatan upaya Seoul dan Washington untuk memajukan strategi nuklir mereka melawan ancaman Pyongyang.
3. Kim Yo Jong kecam DK PBB karena adakan pertemuan mengenai peluncuran ICBM
Dalam pernyataan terpisah, saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong mengecam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengadakan pertemuan mengenai peluncuran ICBM. Ia mengatakan bahwa peluncuran tersebut merupakan bentuk pelaksanaan hak negara untuk membela diri.
“DK PBB harus memberikan tanggung jawab yang besar atas perilaku dan tindakan AS dan Korea Selatan yang tidak bertanggung jawab, yang telah memperburuk ketegangan di Semenanjung Korea melalui segala macam provokasi militer sepanjang tahun,” katanya, dikutip Reuters.