Korut Uji Coba Rudal Antipesawat usai Latihan Militer Korsel-AS

- Korut menguji coba sistem rudal antipesawat terbaru di penghujung latihan militer gabungan AS dan Korsel.
- Kim Jong Un mengklaim respons cepat rudal tersebut sangat menguntungkan dan bisa diandalkan.
- Uji coba dilakukan sebagai respons atas latihan Freedom Shield yang melibatkan 19 ribu pasukan Korsel dan AS.
Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) menguji coba sistem rudal antipesawat terbarunya pada Jumat (21/3/2025). Peluncuran yang diawasi langsung oleh Pemimpin Korut, Kim Jong Un, dilakukan di penghujung latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
“Uji coba tersebut dilakukan oleh Administrasi Rudal negara pada Kamis untuk memeriksa kinerja komprehensif dari sistem rudal yang diproduksi massal di perusahaan industri amunisi,” lapor Kantor Berita Korut, KCNA, dikutip Yonhap.
Kim mengawasi uji coba tersebut bersama anggota kunci Komisi Militer Pusat partai. Ia mengklaim bahwa respons cepat rudal tersebut dalam pertempuran sangat menguntungkan dan bisa diandalkan.
1. Kim puas dengan peluncuran rudalnya
Foto-foto yang dirilis bersamaan dengan laporan pada Jumat menunjukkan rudal yang diluncurkan meledak saat mengenai sasaran. Kim tampaknya tersenyum puas dengan hasil uji coba tersebut.
Kim mengatakan militer negaranya akan dilengkapi dengan sistem persenjataan pertahanan utama lainnya dengan kinerja tempur yang luar biasa.
“Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada kelompok penelitian yang bertanggung jawab serta perusahaan industri amunisi terkait atas penguatan kemampuan pertahanan nasional,” kata KCNA.
2. Peluncuran rudal saat Korsel-AS tutup latihan gabungan

Dilansir NBC News, uji coba rudal pada Jumat dilakukan ketika Korsel dan AS merampungkan latihan gabungan Freedom Shield sejak Kamis. Latihan yang diadakan sejak 10 Maret itu melibatkan 19 ribu pasukan Korsel dan juga dari pihak AS dengan semua matra.
Latihan itu dilakukan untuk menguji sistem pertahanan sekaligus menimbulkan penggentar terhadap ancaman Korut di wilayah itu.
Pyongyang sebelumnya telah mengecam latihan gabungan tersebut. Bagi Korut, latihan Freedom Shield itu akan memprovokasi ketegangan di Semenanjung Korea.
Uji coba pada Jumat adalah peluncuran rudal yang keenam dari Korut tahun ini. Beberapa jam saat latihan Freedom Shield dimulai pada 10 Maret, Korut juga menembakkan beberapa rudal balistik ke arah laut.
3. Korut ancam berikan konsekuensi berat kepada Korsel-AS

Kementerian Pertahanan Korut menuduh bahwa latihan militer AS-Korsel baru-baru ini melibatkan simulasi untuk menghancurkan terowongan bawah tanah di Korut guna menyingkirkan senjata nuklirnya.
Seorang juru bicara kementerian yang tidak disebutkan namanya mengatakan AS dan Korsel akan menghadapi konsekuensi, jika mereka melakukan tindakan provokatif serupa lagi.
"Tindakan militer gegabah yang dilakukan AS dan Korsel, yang dipenuhi angan-angan bahwa mereka dapat membahayakan kedaulatan dan keamanan negara bersenjata nuklir, niscaya dapat mendatangkan konsekuensi paling buruk yang tidak mereka inginkan," kata juru bicara itu.
Hubungan kedua negara belakangan semakin menegang. Hal ini diperparah dengan adanya bayang-bayang dari dua negara yaitu AS dan Rusia.